Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Suka Duka Guru Les Privat Ketika Ingin Izin Libur

7 Juni 2021   23:48 Diperbarui: 7 Juni 2021   23:57 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pekerjaan memiliki sisi positif dan negatif. Ada enak dan ada tidak enaknya. Begitulah pengalaman yang saya alami selama menjadi guru Taman Kanak-kanak dan guru les privat.

Ketika mengajar Taman Kanak-kanak di sebuah sekolah, semua urusan sudah ada yang mengatur dan ada aturannya. Termasuk urusan ijin libur mengajar. 

Sebenarnya saya bukan tipe orang yang suka ijin libur dari pekerjaan. Kecuali sangat terpaksa. Yaitu karena sakit atau ada kematian keluarga. Selain itu nyaris tidak pernah. 

Kalaupun terpaksa harus ijin, tentu saya tidak akan memberi kabar secara mendadak. Biasanya malam hari saya sudah memberi kabar jika esok tak bisa mengajar. Agar guru penggantinya bisa bersiap-siap. Saya tak enak hati saja harus melimpahkan tanggungjawab pekerjaan kepada orang lain. 

Berhubung terpaksa, jadi mau bagaimana lagi. Meski tak enak hati. Setidaknya adalah yang menggantikan saya mengajar. Inilah sisi enaknya. 

Namun setelah menjadi guru les privat full day. Aturan ijin liburnya berbeda lagi. Unsur tak enaknya semakin menjadi. Bagaimana tidak? Jika waktu pertemuan hanya 3x seminggu. Waktunya pun hanya beberapa jam. Masa ijin tak mengajar juga. Bisa-bisa si orangtua murid misuh-misuh. 

Itu sisi tak enaknya kalau guru les privat ingin ijin libur. Suka tak enak hati. Apalagi kalau sedang musim ujian atau ulangan. Harus masuk terus. Tak ada ijin-ijin libur. Lalu bagaimana jika kondisi tubuh drop alias sakit di saat anak-anak ujian atau ulangan? 

Tetap masuk. Kecuali sampai tidak bisa bangun. Itu lain cerita. Jadi selama masih bisa bangun dan berdiri maka tetap berangkat mengajar. Soalnya ada tanggungjawab moral sebagai guru privatnya. Ini sisi tak enaknya lagi. 

Lalu apa dong sisi enaknya dari mengajar les privat? Ada juga. Yaitu ikut libur panjang saat anak-anak libur semester atau libur kenaikan kelas. Kalau sedang tidak ada ulangan atau ujian. Saya juga bisa ijin tak mengajar sampai beberapa hari.

Intinya tahu sama tahu. Saya tahu kapan bisa ijin libur mengajar. Orangtua murid pun tahu bagaimana komitmen saya. Inilah suka dukanya ketika guru les privat ingin ijin libur. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun