Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Money

Hati-hati, Belanja Online Bisa Bikin Candu

22 Mei 2021   17:34 Diperbarui: 22 Mei 2021   17:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belanja online di masa sekarang ini sudah bukan sesuatu yang aneh lagi. Orang yang tidak suka belanja online malah justru yang disebut aneh. Saya salah satunya. Di keluarga hanya saya yang tidak memiliki aplikasi online shop.Belanja online sudah menjadi gaya hidup bahkan kebutuhan hidup. Meski begitu saya tetap saja tidak terlalu menyukai sistem belanja secara online. Rasanya kurang mantap kalau tidak melihat dan memilih secara langsung barang yang ingin dibeli. 

Belanja secara langsung saja terkadang merasa kecewa. Sewaktu melihat barangnya di toko terlihat bagus begitu tiba di rumah kurang bagus. Apalagi membeli secara online. Rasanya agak meragukan dan rawan penipuan serta bikin candu. Demikian menurut pendapatnya saya.

Ternyata memang benar lho. Belanja online itu bisa bikin candu. Hal tersebut berdasarkan pengalaman orang-orang di rumah. Adik saya yang perempuan hampir setiap hari belanja online. 

Begitu juga dengan adik saya yang lelaki. Adik ipar apalagi. Ada saja yang dibeli. Saya sampai heran. Kalau saya tanya jawabannya enteng sekali.

"Mumpung murah Mba. Enggak pakai ongkir pula."

Adik satunya lucu lagi. Dia bilang kalau sehari tak membuka olshop rasanya ada yang kurang dalam hidupnya. Astaga. Sampai segitunya. 

"Elo tuh kecanduan namanya," kata saya.

"Emang," sahutnya sambil terkekeh tanpa merasa berdosa. 

Malah dengan entengnya dia menawari saya.

"Elo mau beli apaan? Pakai aplikasi ini (sambil menyebut aplikasi olshop) murah."

Begitulah. Kemudahan dan kemiringan harga yang ditawarkan olshop mampu membuai konsumen. Padahal tak jarang barang yang dibeli kualitas kurang bagus. Bahkan adik ipar pernah tertipu sampai jutaan rupiah. Begitu masih tidak kapok juga.

"Ya, gimana? Belanja online tuh praktis sih Mba. Anggap aja aku lagi apes kena tipu," sahutnya enteng.

Ya, ampun. Enteng sekali menyikapi hal tersebut. Kalau saya sih kapok. Meski tidak mengalami sendiri tapi jadi peringatan untuk diri sendiri. 

Apakah ini berarti saya semakin anti dengan belanja secara online? Tidak juga. Hanya saja saya kurang suka. Itu saja sih. Apalagi melihat adik yang sampai candu. Ampun deh. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun