Tak terasa sampai juga kita di penghujung bulan Ramadan. Hari ini semua umat muslim merayakan Idul Fitri 1442 H.
Tradisi dalam merayakan Idul Fitri adalah dengan saling memberi maaf antara satu dengan lainnya.Â
Anak terhadap orangtuanya, adik dengan kakak, Sesama saudara, teman dan tetangga. Dengan saling memaafkan, hati menjadi bersih perasaan menjadi plong.
Perasaan kesal, marah, sebal bahkan benci terhadap satu sama lain selama satu tahun kemarin, hilang seketika saat kita saling berucap.
"Selamat Idul Fitri ya? Mohon maaf lahir dan batin."
Berarti kita kosong-kosong ya? Jangan ada benci lagi antara kita. Begitulah yang seharusnya.Â
Idul Fitri dan ucapan maaf mampu membersihkan hati. Meski pada kenyataannya masih ada yang tetap tak mau memaafkan.Â
Suasana saling memaafkan tersebut semakin terasa syahdu manakala kita bisa bertemu secara langsung. Berjabat tangan dan berpelukan dengan erat. Terutama terhadap keluarga yang sudah lama tak bertemu.Â
Namun dalam suasana pandemi kita tidak bisa melakukan interaksi secara langsung. Jangankan mudik ke luar kota. Antar kota pun dilarang. Semua demi keselamatan bersama. Sebagai warga yang baik kita patut mentaati semua aturan tersebut.
Saling memaafkannya bisa dilakukan secara virtual. Melalui video call atau media lain yang mendukung. Tak masalah kita tidak bisa bertemu secara langsung. Yang penting maafnya, lahir batinnya.Â
Ya, itulah yang terpenting. Saling memaafkan. Maafkan aku, kumaafkan kamu. Sekarang kita kosong-kosong ya?Â
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1442 H untuk teman-teman semua. Mohon maaf lahir dan batin. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H