Bahkan adik saya yang biasanya cuek, sempat berkomentar ketika saya mengabarkan sudah mendarat dengan selamat di bandara El-Tari, Kupang.
"Ya, ampun. Ternyata Elo tuh posisinya jauh banget dari rumah kita. Nih, gue lihat di peta jauhnya minta ampun."
Saya tersenyum. Rasanya biasa saja tuh. Hampir setiap hari saya mendapat pesan dari rumah.
"Elo baik-baik aja kan? Gimana orang sana? Kan kayaknya seram dan galak gitu."
Saya tertawa. Ya, ampun. Segitu khawatirnya. Sementara saya enjoy saja selama di Kupang. Bahkan berani naik oto bemo keliling kota. Senang rasanya bisa berkunjung ke Kota Kupang. Kota yang dijuluki negeri karang.Â
Makanya langsung terhenyak begitu mendengar kabar mengenai hujan badai yang melanda Kota Kupang sampai separah itu. Semoga badainya segera mereda. Agar tidak ada lagi korban yang berjatuhsn.
Semoga saudara-saudara di sana diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka. Diberikan kesehatan dan kekuatan kepada para petugas serta relawan yang bekerja memulihkan kondisi di sana. Aamiiin.
Doa terbaik untuk saudara-saudara di sana. Semoga semuanya aman terkendali. Bisa segera pulih kembali seperti sedia kala. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H