Ibarat kata, "Baru juga legaan dikit usai terkena musibah banjir. Eh, datang lagi musibah lain. Kapan nafasnya."
Tapi itulah yang terjadi. Maka tak ada yang bisa diperbuat selain menerima kondisi tersebut. Sepanjang tahun 2020 saya dan kita semua hidup dalam keprihatinan.Â
Saya pribadi sangat bersyukur masih bisa bertahan dan tidak sampai terpuruk. Namun tetap saja merasa sedih. Terutama saat mengetahui ada kerabat yang butuh bantuan tapi tak bisa membantu banyak karena kondisi tak memungkinkan juga.
Dalam situasi serba tak menentu seperti ini saya hanya bisa berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Agar kondisi ekonomi pun stabil kembali. Kemudian menjalani semua dengan ikhlas.
Tahun 2021 Belajar Tentang Semangat Optimisme
Asal sabar pasti dapat.Â
Kalimat singkat namun sarat makna tersebut salah satu penyemangat saya dalam menjalani semua. Saya berdoa agar kondisi seperti ini tidak berlangsung lama.Â
"Setidaknya untuk freelancer seperti saya ada dong progres yang bisa mengubah keadaan. Karena banyak hal yang ingin saya kerjakan. Ada banyak orang  yang membutuhkan uluran tangan kita."
Bahwa ucapan adalah doa. Nyata adanya. Saya tak menyangka bahwa kemudian datang tawaran kerjasama yang merupakan bagian dari impian selama ini. Bekerja sambil berwisata atau istilah yang sedang populer Work From Destination.
Awalnya sempat ragu-ragu. Apalagi dalam situasi Pandemi Covid-19. Tapi dengan keyakinan bahwasanya niat baik tentu akan menghasilkan kebaikan. Maka saya terima tawaran tersebut dengan mantap hati.
Kesempatan tidak datang dua kali.