Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain-main dengan Cinta Bisa Jadi Arca? Cerita Rakyat Berikut Mengisahkannya

10 Januari 2021   17:15 Diperbarui: 10 Januari 2021   17:17 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya juga cerita rakyat. Boleh percaya boleh tidak. Diambil hikmahnya saja semua cerita rakyat yang kita dengar atau baca. Sebagai pembelajaran dalam hidup agar tidak mengulang hal yang sama. Sebab kita tidak tahu apa yang ada dipikiran orang lain.

Cerita rakyat berikut bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa cinta, tak hanya indah. Namun juga bisa menjadi petaka. Kisah Roro Jonggrang dan Pantai Batu Nona. Dua patung atau arca perempuan yang menjadi ikon di masing-masing daerah berkisah tentang akibat dari hubungan cinta yang tersakiti.

Roro Jonggrang, cerita rakyat yang begitu dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Nama sebuah patung perempuan yang berada di dalam Candi Siwa, Prambanan, Jawa Tengah.  Hasil kutukan seorang pemuda yang sakit hati padanya. 

Sementara Pantai Batu Nona yang berada di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur juga memiliki kisah yang tak kalah pedihnya. Patung perempuan di tepi pantai yang menjadikan pantai tersebut diberi nama Pantai Batu Nona, mengisahkan tentang seorang perempuan yang patah hati akibat putus cinta.

Karena tidak bisa menanggung pedihnya patah hati, ia pun terjun dari atas batu karang yang tinggi. Tapi setelahnya perempuan itu menjelma menjadi patung. Percaya atau tidak. Itulah yang bisa kita saksikan jika berkunjung ke Pantai Batu Nona di Jl. Timor Raya Km 10, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusantara Tenggara Timur.

Hikmah dari cerita rakyat di atas adalah tentang kesiapan dan mental baja yang harus dimiliki oleh seseorang yang sudah berani jatuh cinta. Karena ada rasa sakit yang teramat jika cinta tak berbalas. 

Bermain api panas. Bermain api basah. Maka harus siap dengan segala risiko. Termasuk dalam urusan cinta. (EP)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun