Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kencan Online? Kenapa Tidak? Namanya Juga Usaha

17 Oktober 2020   17:40 Diperbarui: 17 Oktober 2020   17:54 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya heran dengan anaknya bu Bambang. Kok berani-beraninya kenalan sama lelaki lewat chatingan. Apa enggak takut ditipu?" ujar seorang tetangga.

"Buktinya mereka mau nikah bulan depan. Namanya juga usaha, Bu. Lha, wong dijodohkan dengan adiknya suami saya ndak jadi gitu. Sama yang kenalan lewat online malah jadi. Itulah yang namanya jodoh," sahut tetangga yang lain.

Benar. Itulah jodoh. Misterius. Kita tidak pernah tahu kapan datangnya dan bagaimana kejadiannya. 

Seseorang yang sudah pacaran bertahun-tahun. Eh, tahu-tahu putus dan menikah dengan orang yang baru beberapa bulan dikenalnya. 

Tidak jadi jaminan toh pacaran bertahun-tahun bakal naik pelaminannya dengan orang yang sama? Begitu juga dengan orang yang baru dikenal. Mana tahu kalau dia ternyata jodoh kita?

Urusan jodoh memang hak prerogatif Tuhan. Betapa pun besarnya keinginan kita untuk menikah dengan orang yang diinginkan. Kalau Tuhan tidak berkehendak ya tidak bakal terlaksana.

Begitu juga sebaliknya. Meski kita menolak bahkan enggan berbicara dengan seseorang yang disodorkan oleh orang tua. Tapi kalau Tuhan berkehendak dan berkata itulah jodohmu. Bisa apa kita? Pasti terjadi.

Yang terpenting dari semua itu adalah ikhtiar kita. Usaha dan doa yang dilakukan dalam mencapai keinginan untuk bertemu dengan sang jodoh.

Salah satu upaya tersebut adalah dengan kencan online. Mungkin banyak yang beranggapan negatif terhadap kencan online. Namun dari pengalaman beberapa kawan, mereka sukses menemukan jodohnya hingga sekarang dikaruniai beberapa anak justru dari kencan online.

"Namanya usaha ya, Mba? Bismillah saja. Pokoknya diniatkan untuk kebaikan. Insya Allah hasilnya baik."

"Bagaimana lagi? Dijodohkan oleh orang tua sudah. Dikenalkan oleh saudara sana sini juga sudah. Tapi belum jodoh ya ada saja yang bikin enggak jadi. Makanya coba lewat online saja. Siapa tahu jodohku memang di situ."

Dan ternyata benar. Ucapan seorang kawan tersebut menjadi kenyataan. Dia mengabarkan tentang hari pernikahannya kepada saya sambil menceritakan proses perkenalan mereka.

Tentu saya senang dengan kabar tersebut. Kebetulan saya bukan orang yang berpandangan negatif terhadap kencan online. Jadi senang-senang saja mendengar si kawan menceritakan hal tersebut. 

Bahkan saya kerap dimintai pendapat oleh si kawan yang sedang menjalani kencan online. Saya dukung mereka selama niatnya memang baik. 

Pokoknya selama niatnya baik, insya Allah hasilnya baik. Dan itu yang terjadi. Ketiga kawan yang awalnya melakukan kencan online. Semua berakhir ke pelaminan dengan bahagia sampai sekarang.

Saya selalu mengingatkan kepada mereka untuk menggunakan insting juga selama kencan online. Kita akan merasa kok kalau orang yang kita kencani itu memiliki niat tidak baik.

Dari kalimat-kalimat yang diucapkan di awal perkenalan bisa ada gambaran bagaimana seseorang itu. Tak hanya lewat online. Dalam dunia nyata pun demikian bukan? 

Dengan catatan tidak terkena cinta buta loh ya? Tidak dibutakan oleh cinta. Kalau sudah seperti itu lain cerita. Di dunia nyata bisa tertipu. Apalagi di dunia maya.

Namanya usaha tentu tak apa kencan online juga. Yang penting selalu waspada. Kejahatan bisa terjadi di mana-mana. Kejahatan terjadi karena ada kesempatan. 

Loh, loh...kok jadi seperti acara itu... hehehe. Selamat bermalam minggu. Jangan lupa bahagia. (EP)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun