Welah dalah. Bisa begitu Mba. Itulah drama yang saya alami dalam mendapatkan kue tersebut. Begitu saya tanyakan teman-teman, jawabannya bermacam-macam itu tadi.Â
Ya sudahlah. Mungkin kue ini memang tak mempunyai nama tetap alias kue dengan seribu nama... hehehe
Menariknya? Kue kancing ini, begitu nama yang banyak disebut untuknya. Cukup awet sampai sekarang. Artinya sejak jaman saya kecil sampai sekarang masih ada. Rupanya banyak juga penyuka kue ini. Terutama anak-anak sih.Â
Saya pun membeli kue ini selain untuk bernostalgia juga ingin memperkenalkannya pada anak-anak. Ternyata pada suka. Termasuk bapaknya anak-anak.
"Enak, nih. Kue apa namanya?"
Jiah, giliran saya yang bingung menjawabnya dengan pasti... hehehehe
Pokoknya pada suka. Bisa dijadikan camilan keluarga dan pengisi  toples di ruang tamu. Urusan nama pastinya yang tak jelas tak mau ambil pusinglah.Â
Yang penting pada suka. Dan paling penting nya lagi nih. Rasanya ternyata tidak berubah. Sejak saya kecil ya seperti itu. Tetap renyah, garing dan enak. Kue jadul itu memang tak hanya enak di lidah tapi juga mengena di hati. Â (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H