Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berburu Sate Padang dan Ketupat Sayur Pakis Upaya Melepas Rindu Akan Kota Gadang

4 Juli 2020   08:13 Diperbarui: 4 Juli 2020   09:20 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wah, rezeki saya berarti. Maka begitulah. Saya memesan satu porsi ketupat sayur pakis lengkap pakai telur. Meski tak senikmat saat sarapan pagi langsung di kota asalnya. Setidaknya cukuplah sebagai pelepas rindu akan Kota Padang.

Dokpri
Dokpri
Siang harinya untuk menu makan siang, saya ingin sate Padang. Nah, perjuangan dalam mendapatkan sate Padang yang cukup enak sesuai lidah saya tidaklah mudah. Sebelumnya saya sudah pernah mencicipi beberapa sate Padang di sekitar tempat tinggal. Namun masih belum ketemu yang pas.
Dokpri
Dokpri

Tiba-tiba saya teringat sate Padang yang cukup enak. Yaitu sate Padang di restauran Sari Ratu. Wah, sate Padang di sini tuh memang beda. Pokoknya enaklah. Enak menurut lidah saya loh. Karena kan selera orang beda-beda. Setidaknya terobatilah rasa rindu ini lewat kuliner yang diinginkan.

Bicara sate Padang, tahukah kalau sate Padang itu memiliki tiga rasa berbeda. Rasa tersebut dibedakan dari jenis kuahnya. Kalau satenya sendiri tak jauh beda. Berupa daging sapi, lidah sapi dan sedikit jeroan.

Jika memperhatikan dengan jeli. Saat kita membeli sate Padang maka akan menemukan kuah atau bumbu sate yang berbeda. Mungkin Anda pernah memakan sate Padang dengan kuah berwarna kuning? Kemudian di tempat lain kuahnya merah atau kecokelatan. 

Kalau orang awak yang makan tentu sudah paham perbedaan tersebut. Tapi kalau orang awam yang makan, paling hanya membatin saja alias bicara dalam hati. "Kok bumbunya beda. Enggak seperti bumbu sate Padang yang biasa saya makan." 

Lha, memang beda. Sebab sate Padang itu ternyata memiliki tiga rasa kuah yang berbeda. Ada sate Padang yang kuahnya berwarna kuning, ada sate Padang yang kuahnya berwarna merah dan ada juga sate Padang yang kuahnya berwarna cokelat.

Rupanya warna kuah tersebut menunjukkan asal si sate Padang itu dibuat. "Loh, bukannya sate Padang itu asalnya dari Padang. Apa yang membuatnya beda?"

Bedanya dari asal pembuatannya itu. Kalau sate Padang dengan kuah berwarna kuning asalnya dari Padang Panjang. Nama lainnya sate Darek. Warna kuning kuahnya itu dari banyaknya rempah kunyit yang digunakan. 

Sementara sate Padang yang kuahnya berwarna merah. Itu sate Pariaman. Ada 19 jenis bumbu yang digunakan untuk kuah tersebut. Dengan porsi cabainya yang sangat banyak.

Sedangkan sate Padang yang kuahnya berwarna cokelat dan agak manis dibandingkan sate Padang yang lain, kemudian ada taburan kelapa parut di atasnya. Itu namanya sate Danguang-danguang. Berasal dari nagari Danguang-danguang kabupaten 50 kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun