Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Layang Kangen" untuk Sang Maestro Campur Sari Didi Kempot

5 Juni 2020   03:54 Diperbarui: 6 Juni 2020   12:05 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lord Didi Kempot,

Hari ini 5 Juni 2020 genap satu bulan, engkau sang maestro campur sari, berpulang menghadap sang pencipta.

Lord Didi Kempot,

Hari itu 5 Mei 2020 jagad hiburan tanah air dikejutkan dengan berita kepergianmu yang begitu tiba-tiba. 

Sesungguhnya tidak ada yang namanya tiba-tiba. Semua sudah ada dalam catatan sang pemilik hidup. Kapan seseorang itu dilahirkan ke dunia dan kapan seseorang itu harus kembali keharibaaan-Nya.

Namun bagi yang ditinggalkan, baik itu keluarga, teman, kerabat maupun fansnya. Kepergianmu begitu tiba-tiba. Sebab tak ada kabar atau desas-desus tentang dirimu setelah  menggelar konser amal dari rumah yang begitu spektakuler.

Lord Didi Kempot,

Ketika media online dan televisi mengabarkan berita meninggal dirimu, semua seolah tak percaya. Termasuk aku. Sebab 5 jam sebelum berita tersebut muncul. Aku baru saja menulis di Instagram Feed tentang kenangan indah bersama bapak saat mendengarkan lagu-lagumu.

Dokpri               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Dokpri googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});

Maka saat adikku memberitahu kabar duka tersebut. Aku sungguh tak percaya. Begitu melihat dan mendengar sendiri melalui layar televisi. Barulah aku percaya. Ya, Tuhan. Didi Kempot kini benar-benar tinggal kenangan.

Dokpri
Dokpri

Lord Didi Kempot,

Sosokmu tak akan bisa dijumpai lagi. Hanya rekaman aksi panggungmu yang bisa dilihat. Aku hanya bisa membayangkan sosokmu saat mendengarkan lagu-lagu patah hati dalam bahasa Jawa yang begitu familiar terdengar di telinga.

Lord Didi Kempot,

Kini bahasa Jawa begitu familiar di kalangan milenial berkat lagu-lagu hitsmu. Tak ada yang malu-malu atau canggung lagi dalam menyenandungkan lagu-lagu berbahasa Jawa.

"Loro atiku, atiku keloro-loro. Rosone nganti tembus neng dodo."

Atau lirik berikut ini:

"Janji lungo mung sedelok. Jare sewulan ra ono. Pamitmu naliko smono. Ning stasiun balapan solo."

Lord Didi Kempot,

Di lingkungan tempat tinggalku yang mayoritas masyarakat Betawi, hampir setiap hari  ada yang memutar lagu-lagu Didi Kempot. Belum lagi sebuah usaha konveksi rumahan yang biasanya memutar lagu-lagu dangdut. Kini yang diputar lagu-lagu Didi Kempot.

Lord Didi Kempot, 

Hal tersebut membuat aku lupa. Lupa kalau sosok Didi Kempot telah tiada. Andai saja sosokmu masih ada. Tentu jadwal konser yang akan digelar pada bulan November mendatang menjadi konser akbar.

Lord Didi Kempot,

Suriname, negara yang menjadi saksi kebesaran namamu sejak awal karir. Tentu sangat mengharapkan kehadiranmu lagi. Konser Layang Kangen yang pernah digelar di sana. Kini benar-benar hanya tinggal "Layang Kangen."

"Percoyo aku. Kuatno atimu. Cah ayu entenono tekaku."

Lirik lagu Layang Kangen di atas yang artinya: 

"Percaya aku. Kuatkan hatimu. Anak cantik tunggulah kedatanganku."

Lord Didi Kempot,

Bait-bait lirik itu kini benar-benar hanya untuk dikenang saja. Sebab kedatanganmu dalam wujud nyata tak mungkin terjadi lagi. 

Lord Didi Kempot,

Kini aku hanya bisa bermimpi. Mimpi menonton konser Didi Kempot yang membawakan Banyu Langit dan Kalung Emas. Menghibur hati sobat Ambyar yang Cidro dan Kangen Nickherie. 

Lord Didi Kempot,

Tenanglah dalam keabadian. Karyamu akan senantiasa abadi di hati. Kini, nanti dan selamanya. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun