Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Meski Berat #JanganMudikDulu Demi Aku, Kamu, dan Kita Semua

21 Mei 2020   18:01 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:51 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#JanganMudikDulu sesungguhnya himbauan yang sangat berat. Terutama bagi mereka yang menjalani hubungan jarak jauh alias LDR-an (Long Distance Relationship). Dengan berbagai sebab dan alasan, ada banyak pasangan yang terpaksa menjalani hubungan jarak jauh dengan pasangan. 

Long weekend atau libur hari raya merupakan waktu yang paling dinantikan oleh mereka. Sebab hanya diwaktu-waktu seperti inilah mereka bisa bertemu. Dan memiliki kebersamaan yang cukup sebagai pelepas rindu. 

Namun adanya pandemi corona seperti ini membuat para LDR-an terpaksa harus menangguhkan perasaan rindunya. Berat. Tapi inilah kenyataan yang harus dijalani. 

Semua demi kebaikan bersama. Meski ada juga yang nekad dengan berbagai cara dan alasan. 

"Pokoknya gimana caranya harus pulang demi anak istri."

Itu hak mereka sih. Tapi kalau saya pribadi, justru lebih menyarankan untuk #JanganMudikDulu

"Demi aku, kamu dan kita semua."

Ya, demi aku, kamu dan kita semua. Kita kan tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam perjalanan pulangnya? Kalau terkena virus Covid-19 saat diperjalanan, bukankah ini membahayakan kita. Merugikan kita semua.

Hal ini berdasarkan pengalaman yang terjadi pada sepupu saya. Suaminya nekad pulang. Tak berapa lama di rumah, si suami mengalami demam tinggi. Begitu dibawa ke rumah sakit ternyata terpapar virus Covid-19. 

Menjalani perawatan selama satu Minggu, si suami tak tertolong. Ia meninggal di rumah sakit dan jenazahnya diurus oleh pihak rumah sakit. Sesuai prosedur, si istri dan keluarga lainnya tak bisa melihat jenazah sang suami untuk terakhir kalinya.

Bahkan si istri harus diisolasi. Syukurnya belum dikaruniai anak. Saya yang mendengar kabar ini merasa sedih dan prihatin. Tapi tak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa mendoakan dari jauh. Tidak bisa ikut bertakziah.

Dari pengalaman tersebut makanya lebih baik #JanganMudikDulu

"Demi aku, kamu dan kita semua."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun