Puasa bukanlah halangan untuk berolahraga. Kita tetap bisa melakukan kebiasaan berolahraga seperti biasanya. Hanya saja waktu dan porsinya yang disesuaikan.
Sore hari menjadi pilihan tepat untuk berolahraga dalam suasana puasa. Sehingga jarak untuk beristirahat ke waktu berbuka puasa tidak terlalu jauh.Â
Joging, jalan kaki atau bersepeda sore olahraga yang biasanya dipilih dalam kondisi puasa. Sambil ngabuburit membeli takjil untuk berbuka puasa.
Bersenam ringan di rumah bagi yang malas keluar. Atau memanfaatkan alat fitness bagi yang memilikinya. Jadi puasa memang bukan halangan untuk tetap berolahraga. Tinggal bagaimana menyikapinya.
Lalu bagaimana dengan suasana puasa di tengah pandemi seperti sekarang ini? Bagaimana mengatur waktu berolahraganya?
Jangankan ngabuburit, salat tarawih di masjid saja ditiadakan. Artinya dilarang keluar rumah apalagi di keramaian seperti itu. Sebisa mungkin harus dihindari. Maka riskan bagi yang ingin berolahraga sore keluar rumah.
Bagi yang memiliki fasilitas fitness di rumah mungkin tak masalah. Bisa berolahraga kapan saja ia mau. Atau yang senang senam bisa senam di rumah. Bagi yang tidak punya. Ini menjadi problem yang tak bisa disebut ringan.
Biasa berolahraga lalu harus berhenti sama sekali, pasti akan terasa tak enak di badan. Bisa jadi malah loyo. Tidak bugar seperti biasanya.
Untuk mengatasi hal tersebut. Menjaga tubuh tetap bugar saat puasa di tengah pandemi. Bisa ditiru langkah bapak muda satu ini.
Setiap pagi saat matahari mulai menyinari bumi. Memancarkan kehangatannya. Ia berjalan-jalan di sekitar rumah mengajak buah hatinya berkeliling dari ujung ke ujung jalan.Â
Tentu saja tak lupa menggunakan masker. Salah satu pernak-pernik yang wajib dikenakan saat pandemi. Lima kali putaran di bawah siraman mentari pagi cukup untuk menjaga kebugaran tubuh.