Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rindu Suasana Belajar Mengajar Secara Tatap Muka

2 Mei 2020   22:02 Diperbarui: 2 Mei 2020   22:23 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bu Guru, aku kangen belajar sama ibu lagi."

Mak nyes rosonoe ning ati mendapat telepon dari anak murid yang berkata seperti itu.

Tak bisa dipungkiri bahwa antara anak murid dan guru itu ada ikatan batin juga loh. Apalagi yang intensitas bertemunya lama. Seperti guru sekolah dasar atau guru privat.

Pertemuan dan komunikasi di antara mereka bisa jadi lebih banyak dibandingkan dengan kedua orangtuanya.

Bagaimana tidak? Kalau di jam belajar secara normal dengan cara bertatap muka secara langsung, hampir satu harian anak-anak berada di sekolah. Dengan gurulah mereka lebih banyak berkomunikasi. Baik secara formal maupun informal.

Begitu pula dengan guru privat yang hampir setiap saat berkomunikasi dengan muridnya. Wajar jika kemudian si murid dan gurunya menjadi dekat. Bahkan bisa curhat-curhatan.

Maka ketika wabah corona melanda dan mengharuskan murid belajar di rumah secara online. Timbul rasa rindu dengan suasana belajar secara tatap muka.

Rindu mendengar celoteh anak-anak yang kadang lucu saking polosnya. Meski suka membuat senewen namun bergaul dengan anak-anak itu sungguh menyenangkan.

Bisa melihat ekspresi senang diwajah mereka ketika berhasil menyelesaikan pelajaran yang kita terangkan, itu sesuatu yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.

Bagi anak-anak sendiri pun lebih puas bertanya lebih detail dan bertubi-tubi dalam suasana bertatap muka.

Semoga saja wabah ini segera berakhir. Sehingga suasana belajar mengajar bisa berjalan normal seperti biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun