Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sayur "Oblok-oblok" Resep Warisan Emak

21 April 2020   03:00 Diperbarui: 21 April 2020   03:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu masih kecil saya kerap diajak ibu ke dapur. Entah sekadar dimintai tolong mengambil bumbu dapur atau memotong-motong sayuran. Saya kecil tentu senang-senang saja.

Rupanya ini cara ibu mengenalkan saya pada aneka bumbu yang ada di dapur. Cara ibu mengajari saya memasak tanpa saya sadari. Sebab setelah agak besar, ibu mulai meminta saya untuk menumis bumbu-bumbu yang sudah diirisnya. Atau mengaduk-aduk sayuran yang telah dibuat ibu.

"Coba tolong aduk dan cicipi. Sudah empuk belum? Kurang asin atau gimana?"

Saya pun dengan senang hati mengikuti perintah ibu 

"Sayur apa nih, Bu?" tanya saya. 

Karena saya tidak ikut meracik-racik sayurannya seperti biasa. Tiba-tiba sudah mau matang. Biasanya saya membantu ibu dari awal. Sehingga tahu apa nama sayur yang akan dimasak oleh ibu.

"Yuk kita ke dapur bikin tumis kangkung."

Begitu biasanya ibu mengawali ajakannya memasak. Namun tidak kali ini.

"Itu namanya sayur oblok-oblok," sahut ibu.

"Kok gitu namanya," protes saya.

"Karena ibu juga tahunya seperti itu. Nenek yang mengajari dulu itu."

"Bumbunya apa saja?" tanya saya ingin tahu. 

"Pokoknya cabe sama bawang dimasukin gitu aja ditambah santan. Kasih garam dan penyedap."

"Masak apa aja yang penting jangan keasinan," pesan ibu.

"Tapi kenapa namanya oblok-oblok?" tanya saya masih penasaran.

"Ya mungkin karena masaknya asal goblek. Enggak ada diresep masakan. Pokoknya plung-plung jadi masakan. Judulnya enak," begitu ibu menjelaskan.

Itu kisah beberapa tahun yang lalu saat saya masih kecil dan ibu masih ada. Kini saya ingin mencoba resep masakan ibu yang satu ini. Sayur oblok-oblok.

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

- tahu atau tempe

- ikan teri

- cabai

- bawang

- santan

- garam secukupnya

- gula jawa secukupnya

- penyedap

- daun salam dan lengkuas

Cara membuatnya:

1 . Potong tempe atau tahu seperti dadu

2 . Iris bawang merah, bawang putih dan cabai

3 . Tumis irisan bumbu tersebut

4 . Tuangi santan sedikit dulu

5 . Masukkan potongan tempe atau tahu juga ikan terinya. Tambahkan santannya

6 . Biarkan mendidih beberapa saat

7 . Beri garam, gula Jawa dan penyedap serta daun salam dan lengkuasnya.

8 . Aduk perlahan-lahan agar santan tidak pecah.

9 . Setelah dirasa bumbunya sudah meresap dan rasanya sudah pas, angkat dan sajikan.

Taraaaaa, sayur oblok-obloknya siap disantap. Sebagai pelengkap biasanya ada sambal dan kerupuk. Disantap saat hangat, hmmmm... nikmat. 

Sayur oblok-oblok ini salah satu sayur kesukaan bapak juga. Kalau usai membantu ibu memasak lalu menyajikannya di meja makan, saya sambil berseloroh.

"Ini masakan aku loh, Pak."

Bapak tersenyum sambil mengusap-usap kepala saya. 

"Anak pinter. Pasti enak masakan buatan anak bapak," kata bapak memuji. Meski ia tahu persis itu masakan ibu.

Saya kecil merasa senang mendapatkan pujian seperti itu. Rupanya itu salah satu cara orang tua saya dalam menyemangati anaknya ketika sedang belajar tentang suatu hal. 

Dan memang benar. Saya selalu bersemangat tiap kali ibu mengajak ke dapur. Setelah dewasa dan kini berada di posisi seperti ibu. Salah satu yang membahagiakan hati adalah saat masakan kita ludes des tak ada sisa di meja makan. 

Meski minim pujian namun kalau ada yang berteriak, "Kapan-kapan masak ini lagi, ya?" Itu sudah membuat hati berbunga-bunga. Tandanya enak dan pada suka. Meski hanya sayur oblok-oblok.

Benar kata ibu. Masak apa saja yang penting rasanya pas. Tidak keasinan. Dijamin pada doyan. Yuhuuu. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun