Waktu masih kecil saya kerap diajak ibu ke dapur. Entah sekadar dimintai tolong mengambil bumbu dapur atau memotong-motong sayuran. Saya kecil tentu senang-senang saja.
Rupanya ini cara ibu mengenalkan saya pada aneka bumbu yang ada di dapur. Cara ibu mengajari saya memasak tanpa saya sadari. Sebab setelah agak besar, ibu mulai meminta saya untuk menumis bumbu-bumbu yang sudah diirisnya. Atau mengaduk-aduk sayuran yang telah dibuat ibu.
"Coba tolong aduk dan cicipi. Sudah empuk belum? Kurang asin atau gimana?"
Saya pun dengan senang hati mengikuti perintah ibuÂ
"Sayur apa nih, Bu?" tanya saya.Â
Karena saya tidak ikut meracik-racik sayurannya seperti biasa. Tiba-tiba sudah mau matang. Biasanya saya membantu ibu dari awal. Sehingga tahu apa nama sayur yang akan dimasak oleh ibu.
"Yuk kita ke dapur bikin tumis kangkung."
Begitu biasanya ibu mengawali ajakannya memasak. Namun tidak kali ini.
"Itu namanya sayur oblok-oblok," sahut ibu.
"Kok gitu namanya," protes saya.
"Karena ibu juga tahunya seperti itu. Nenek yang mengajari dulu itu."