Bogor. Kota yang berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Jakarta ini menjadi  salah  satu tujuan masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam mengisi libur akhir pekan.Â
Jaraknya yang relatif dekat serta banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi menjadi daya tarik kota ini. Utamanya wisata kuliner. Soto kuning, soto mie dan doclang sebagian makanan khas kota Bogor yang bisa dicicipi. Masih banyak lagi jenis makanan di kota ini yang sayang untuk dilewatkan.
Kebun Raya Bogor (KRB) menjadi icon yang wajib dikunjungi. Rasanya belum "sah" jalan-jalan ke Bogor kalau belum pernah singgah di KRB.Â
Bogor, ya kebun raya. Begitu kira-kira yang terlontar di pikiran ketika disebut tentang kota Bogor. Padahal Bogor tak hanya memiliki KRB. Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi. Devoyage, The Jungle Fest, Tajur, Warso Farm, Kuntum Farm Field dan masih banyak lagi.
Bagi Anda pencinta sejarah. Ada banyak destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Bogor. Salah satunya adalah Museum PETA. Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.35, Bogor. Â Tidak jauh dari Istana Bogor.Â
Di museum PETA kita bisa mengenang sejarah perjuangan yang telah ditorehkan oleh para pejuang bangsa Indonesia terdahulu. Terutama mengenai sejarah PETA (Pembela Tanah Air) yang menjadi cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Museum PETA diresmikan pada tanggal 18 Desember 1995 oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-2 Bapak H. M. Soeharto. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bapak Umar Wirahadikusumah. Beliau adalah sesepuh YAPETA (Yayasan Pembela Tanah Air). Â YAPETA inilah yang mengusulkan pembangunan Museum PETA.Â
Tujuan dibangunnya Museum PETA adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap mantan tentara PETA. Kenapa di Bogor letak Museum PETA tersebut? Mengapa tidak di Blitar yang terkenal dengan perlawanan tentara PETA terhadap Jepang? Yang memunculkan nama Supriyadi sebagai pajuang PETA.
Bogor menjadi lokasi pembangunan Museum PETA dikarenakan kota ini menjadi pusat latihannya tentara PETA. Lalu apa saja yang bisa kita lihat di museum ini?
Di sisi kiri pintu masuk terdapat loket pembelian tiket. Harga Tiket masuknya cukup terjangkau. Hanya Rp 10.000,- Dari sana kita bisa masuk ke ruangan museum yang terbagi menjadi dua bagian.
Berganti ke sisi sebelah kanan dari arah pintu masuk. Kita bisa melihat koleksi senjata dan perlengkapan tentara PETA. Juga koleksi pakaian yang digunakan tentara PETA pada waktu itu.Â
Selain itu ada perpustakaan kecil didekat ruangan koleksi. Tempat para pelajar, mahasiswa dan masyarakat biasa yang ingin mencari informasi terkait PETA.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H