Book Blind Date, Book War dan Book Swap merupakan istilah yang mungkin terdengar asing untuk sebagian besar orang. Tetapi untuk sebagian lain bisa jadi sudah tak asing dengan istilah tersebut. Bahkan menanti-nanti kegiatan tersebut. Terutama bagi para pencinta buku.
what's? Memangnya kegiatan apa sih sampai begitu dinantikan? Bagi para pencinta buku terutama yang tergabung dalam Goodreads Indonesia (GRI). Yaitu Komunitas pembaca Buku Indonesia pasti sudah tak asing dengan istilah tersebut. Ini merupakan kegiatan yang ada dalam acara offline Goodreads Indonesia.
Goodreads Indonesia adalah Komunitas Pembaca Buku Indonesia yang didirikan oleh Femmy Syahrani pada 7 Juni 2007 silam. Mungkin ada teman-teman yang pernah berkunjung ke acara Indonesia Reader Festival (IRF) atau Festival Pembaca Indonesia. Nah, ini merupakan ajang tahunan yang digelar oleh Goodreads Indonesia.Â
Dalam acara ini banyak kegiatan yang bisa diikuti oleh para pengunjung. Tentu saja terkait dengan buku. Seperti workshop, nonton bareng film yang diadaptasi dari buku, Book Blind Date, Book War dan Book Swap. Tiga istilah terakhir itu yang mungkin tidak semua pembaca buku memahaminya. Padahal kegiatan itu sangat seru dan menantang untuk diikuti.Â
Berikut ini gambaran mengenai keseruan kegiatan tersebut. Agar pada saat mengunjungi acara IRF atau event-event yang diadakan oleh Goodreads Indonesia bisa mengikuti keseruannya.
Book Blind Date
Ini adalah kegiatan tukar menukar buku tanpa kita tahu bentuk dan sampul bukunya. Karena buku yang ditukar ini dalam kondisi terbungkus. Baik buku yang diambil atau buku yang kita bawa untuk ditukarkan, keduanya dalam kondisi terbungkus. Hanya diberi tulisan sedikit sebagai kata kunci dibagian depan sampul pembungkus.
Setelah kita memilih kok ternyata buku yang didapat tidak sesuai dengan kata kuncinya yang menarik. Itu risiko sekaligus keseruan dari Book Blind Date. Tetapi jangan khawatir. Buku tadi yang kita kurang sukai bisa diikutkan dalam Book Swap. Apa lagi nih?
Book Swap
Ini merupakan kegiatan menukar satu buku yang kita bawa dengan buku di meja yang telah disediakan.Â
Dalam kegiatan ini panitia menyediakan satu meja besar berisi buku segala macam. Mulai dari novel sampai filsafat. Kita yang ingin mengikuti kegiatan ini harus mempersiapkan beberapa buku yang mau ditukar. Agar tidak kecewa jika ternyata ada beberapa buku yang menarik perhatian kita.Â
Sebab satu buku jatah tukarnya satu buku juga. Tidak boleh menukar satu buku tetapi yang diambil tiga. Karena menarik semua. Itu curang namanya.Â
Book War
Kalau ini adalah"perang" buku. Tetapi bukan dalam pengertian lempar-lemparan buku. Melainkan berebut buku yang disukai. Prinsipnya sama yaitu menukar satu buku dengan buku yang lain. Hanya saja dalam Book War ini ada aba-aba yang harus dituruti oleh peserta.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini berkumpul mengelilingi meja besar berisi buku-buku aneka jenis. Melihat-lihat dan mengincar buku yang ingin diambil. Tetapi belum boleh diambil sebelum mendapatkan aba-aba.
Jika sudah diberi aba-aba, sambil mengangkat buku yang akan ditukarkan. Barulah kita boleh mengambil buku incaran yang ada di meja. Karena berbarengan maka risikonya bisa tersenggol atau kena sikut. Lalu tarik-tarikan buku karena buku yang kita incar diambil yang lain.Â
Dalam kegiatan ini dilarang baper kalau buku yang kita mau diambil orang lain. Dilarang marah karena kena sikut orang disebelah. Dibawa happy saja. Namanya seru-seruan bareng.Â
Jadi bagaimana? Sudah paham dengan istilah-istilah tersebut? Siap mengikuti keseruannya? Bagi pencinta buku kegiatan ini sangat menarik. Bisa mendapatkan buku baru tanpa harus membeli. Cukup menukarnya dengan buku milik kita yang sudah dibaca. Sebab sejatinya buku baru itu tak melulu yang dibeli dari toko dalam kondisi terbungkus rapi. Buku lama tetapi belum pernah kita baca merupakan buku baru juga bagi pencinta buku. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H