"Sudahkah Anda memeluk orang-orang terkasih yang telah lanjut usia?"
Hari ini 29 Mei 2019 merupakan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Dua puluh tiga tahun yang lalu tepatnya tanggal 29 Mei 1996, Presiden Soeharto menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Lanjut Usia Nasional. Â Hal ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Dr KRT Radjiman Wediodiningrat yang di usia lanjut masih mampu memimpin sidang I BPUPKI (Badan Pemeriksa Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Lalu siapakah yang disebut lansia itu? Menurut Undang-undang Nomor 13 Tentang Kesejahteraan Lansia. Orang yang disebut lansia adalah mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas. Silakan diingat tahun kelahiran masing-masing. Apakah sudah masuk kategori lansia atau belum?
Lansia? Oh, No!
Ups! Jangan panik kalau ternyata sudah memasuki usia lansia. Don't worry. Be happy. Memasuki usia lansia bukan berarti dunia menjauh.
Memang dengan usia yang merambat jauh tersebut cepat atau lambat dunia akan segera ditinggalkan. Meski begitu bukan lantas tak ada gairah dalam menjalani kehidupan. Tanamkan di jiwa bahwa "aku ingin berarti di mata keluarga dan lingkungan meski usiaku tak muda lagi."
Dengan demikian perasaan hampa, merasa tak berguna dan tak berdaya tak hinggap dipikiran. Selalu optimis dan bersemangat dalam menjalani hidup akan membawa dampak positif juga pada diri. Bukankah pikiran positif akan membawa aura positif juga? Begitu pula sebaliknya?
Jangan Jauhi Lansia
Bagi kita yang memiliki anggota keluarga berusia lanjut usia, jangan jauhi dia.Â
"Malas saya dekat-dekat dengan nenek. Baunya tak sedap. Penyakitan lagi. Sudah gitu pikunnya ngeselin banget."
Eits, jangan begitu. Kelak kita akan memasuki masa-masa seperti itu pula. Kalau perlakuan kita terhadap lansia seperti itu niscaya pada saat kita menjadi lansia akan mendapatkan perlakuan serupa. Sebab apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik kelak.
Adapun beberapa sifat lansia yang kesannya buruk, itu hanyalah mitos. Misalnya:
- Lansia itu penyakitan
- Lansia itu tidak menarik
- Lansia itu baunya tak sedap
- Lansia itu tidur terus
- Lansia tidak bisa mempelajari hal baru
- Lansia itu pikun
Semua hal tersebut yang biasa melekat pada diri lansia. Padahal semua itu hanya mitos. Tidak semuanya benar.Â
Fakta tentang lansia
- Lansia tetap bisa sehat dan produktif
- Lansia tetap bisa memperhatikan penampilan dan menjaga kebersihan
- Lansia bisa berkarya dan kreatif
- Hanya sebagian kecil lansia yang mengalami kepikunan
Peran orang-orang terdekat menjadikan lansia percaya diri dalam mengatasi masalah dalam dirinya. Sehingga bisa menjadi lansia yang mandiri dan berdaya guna.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, hak-hak lansia dilindungi oleh undang-undang loh! Berikut ini beberapa hak lansia yang perlu diketahui:
- Mendapatkan pelayanan agama dan kesehatan
- Â Kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana dan prasarana umum
- Kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
- Perlindungan sosial dan bantuan sosial
Dengan mengetahui hak-hak lansia tidak patut jika ada yang semena-mena terhadap lansia. Menganggap sebelah mata dan tak peduli.Â
Justru harus lebih peduli dan perhatian terhadap lansia. Â Kita bisa memberi sesuatu yang dibutuhkan oleh lansia. Baik itu lansia yang adalah anggota keluarga sendiri maupun orang lain.Â
Jenis kebutuhan lansia
- Kruk
- Tripot
- Tongkat Elbon
- Kacamata
- Walker
- Kursi roda standar
- Hearing Aid ( Alat bantu dengar)
Mungkin apa yang kita berikan tidak seberapa, tetapi sangat bermanfaat bagi seorang lansia yang memang membutuhkan.
Sekecil apapun kontribusi kita terhadap lansia, pelukan hangat dan genggaman tangan misalnya. Mampu menentramkan hati mereka. Bahkan bisa meredam perasaan depresi yang mungkin diderita oleh lansia. Mari lakukan. (EP)
"Selamat Hari Lanjut Usia Nasional 2019"
Sumber berita:
Kementerian Sosial Republik Indonesia
Wikipedia Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H