Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Lapangan Banteng, Rekomendasi Ngabuburit untuk Segala Usia

17 Mei 2019   20:48 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti peresmian Monumen Pembebasan Irian Barat

Anak-anak sudah selesai ujian. Maksud hati ingin mengajak mereka wisata. Refreshing sejenak setelah berkutat dengan soal-soal ujian. Apa daya sedang bulan puasa. Jadi bingung mau mengajak mereka kemana.

Mertua datang dari luar kota. Kangen cucu. Tak sabar menanti hari raya. Duh, bingung mau diajak jalan-jalan kemana nih bulan puasa seperti ini?

Eits, enggak usah bingung-bingung. Ajak saja mereka semua. Mertua dan anak-anak jalan-jalan ke Lapangan Banteng. What? Lapangan Banteng? Ada apa di sana? 

Wah, bagi yang kurang update informasi. Mari saya ceritakan. Lapangan Banteng sekarang setelah direvitalisasi, tampilannya lebih bagus, lebih indah dan  nyaman. Aman bagi semua usia. Mulai dari balita sampai lansia.

Tempat ini sebenarnya bernama Monumen Pembebasan Irian Barat. Tetapi orang lebih familiar menyebut tempat ini dengan sebutan Lapangan Banteng. Kalau kita menyebut Lapangan Banteng. Orang pasti tahu dan bisa menggambarkan lokasinya. 

Coba kalau disebutkan nama asli tempat tersebut yakni Monumen Pembebasan Irian Barat, orang pasti mengerutkan kening terlebih dulu.

"Oalaaah...lapangan Banteng. Itu sih tahu." 

Begitu kalimat yang meluncur saat diberitahukan nama lainnya. 

Monumen ini digagas oleh Ir. Soekarno tahun 1963. Pelaksananya F. Silaban yang juga arsitek dari Masjid Istiqlal Jakarta. Sedangkan perupa patung tersebut adalah Edhi Sunarso.

Pada tahun 2018 tempat ini direvitalisasi oleh Pemda DKI Jakarta. Kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan, ph.D

Lokasinya tidak jauh dari Masjid Istiqlal. Jadi bagi umat muslim tidak perlu bingung untuk mencari tempat salat. Di sekitar monumen juga tersedia musallah bagi yang malas untuk berjalan kaki ke arah masjid.

Memasuki area monumen dari arah Barat, kita bisa melipir ke arah sebelah kiri terlebih dulu. Sebuah tembok multifungsi dibangun dengan kokohnya. Bagian atas tempat berjejernya tiang-tiang bendera. Untuk naik ke atas ada tangga berundak didekat tembok tersebut.

Sisi kiri monumen
Sisi kiri monumen
Di bagian dinding tembok terdapat tulisan beberapa tokoh dan juga relief tentang perjuangan rakyat Indonesia. 

Relief yang terdapat pada tembok sebelah kiri monumen
Relief yang terdapat pada tembok sebelah kiri monumen
Kutipan kalimat dari beberapa tokoh seperti Bung Karno juga bisa kita lihat di sini.

Prasasti peresmian Monumen Pembebasan Irian Barat
Prasasti peresmian Monumen Pembebasan Irian Barat

Di bawah tiang-tiang bendera tersebut terdapat beberapa ruangan yang di antaranya adalah musallah, kamar mandi dan kantor penjaga monumen.

Dari sini kita bisa menyeberang ke arah patung yang berdiri kokoh di tengah lapangan. Di bawah monumen terdapat ruang pameran berisi diorama peristiwa bersejarah yang dialami oleh bangsa Indonesia.

Ruang pameran di bawah monumen
Ruang pameran di bawah monumen

Selanjutnya kita bisa menuju ke sisi sebelah kanan dari monumen. Ada kolam air mancur. Lalu ada undakan-undakan tempat duduk seperti di sebuah stadion. 

Tempat duduk layaknya sebuah stadion terbuka
Tempat duduk layaknya sebuah stadion terbuka

Berlanjut menyusuri sisi kanan monumen, kita akan menjumpai taman yang cukup luas. Dengan kran air bersih yang bisa langsung diminum.

Kran air langsung diminum
Kran air langsung diminum

Juga terdapat beberapa tempat duduk yang dibuat sedemikian rupa. Sehingga bagi kita yang membawa rombongan bisa duduk dalam satu tempat berdekatan.

Tempat duduk di taman yang sangat nyaman
Tempat duduk di taman yang sangat nyaman

Di sekitar taman inilah kerap digelar beberapa event dan pameran yang menarik untuk dikunjungi. Seperti pameran tanaman hias, pameran buah, festival kampung Minangkabau dan lain sebagainya.

Bagi saya tempat ini sangat rekomanded sekali untuk wisata keluarga. Apalagi di bulan puasa seperti ini. Anak-anak usia Sekolah Dasar sampai Lanjutan Atas bisa belajar sejarah di sini. Lansia yang diajak ke sini bisa bernostalgia. Karena Lapangan Banteng sangat nge-hits di jamannya.

Bagi yang membawa balita, ada play Park dan play ground yang bersih dan nyaman. Letaknya di sebelah kiri monumen sebelum menuju tembok tempat bendera. Pintu masuknya ada di sebelah kiri dekat tangga berundak menuju tiang bendera.

Play Park di sisi kiri monumen
Play Park di sisi kiri monumen

Lengkap bukan? Jadi tak perlu bingung untuk berwisata di bulan puasa. Banyak pilihan dan tempat menarik yang bisa dikunjungi. Salah satunya Lapangan Banteng ini. 

Menjelang berbuka puasa tinggal menyeberang jalan menuju Masjid Istiqlal. Ada banyak penjual takjil di halaman masjid. Jika malas karena ramai orang, bisa mengambil takjil yang disediakan pihak maajid. Dan gratis. Asal mau seadanya. Mungkin tidak sesuai selera. Tetapi cukuplah  untuk membatalkan puasa. 

Jika kurang puas, usai salat bisa kuliner di sekitar pasar baru atau makan es krim ragusa di belakang masjid. Jadi tak perlu risau untuk berwisata di bulan puasa. Semua terasa indah sebab Ramadan merupakan bulan yang penuh rahmat dan berkah. (EP) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun