Anak-anak sudah selesai ujian. Maksud hati ingin mengajak mereka wisata. Refreshing sejenak setelah berkutat dengan soal-soal ujian. Apa daya sedang bulan puasa. Jadi bingung mau mengajak mereka kemana.
Mertua datang dari luar kota. Kangen cucu. Tak sabar menanti hari raya. Duh, bingung mau diajak jalan-jalan kemana nih bulan puasa seperti ini?
Eits, enggak usah bingung-bingung. Ajak saja mereka semua. Mertua dan anak-anak jalan-jalan ke Lapangan Banteng. What? Lapangan Banteng? Ada apa di sana?Â
Wah, bagi yang kurang update informasi. Mari saya ceritakan. Lapangan Banteng sekarang setelah direvitalisasi, tampilannya lebih bagus, lebih indah dan  nyaman. Aman bagi semua usia. Mulai dari balita sampai lansia.
Tempat ini sebenarnya bernama Monumen Pembebasan Irian Barat. Tetapi orang lebih familiar menyebut tempat ini dengan sebutan Lapangan Banteng. Kalau kita menyebut Lapangan Banteng. Orang pasti tahu dan bisa menggambarkan lokasinya.Â
Coba kalau disebutkan nama asli tempat tersebut yakni Monumen Pembebasan Irian Barat, orang pasti mengerutkan kening terlebih dulu.
"Oalaaah...lapangan Banteng. Itu sih tahu."Â
Begitu kalimat yang meluncur saat diberitahukan nama lainnya.Â
Monumen ini digagas oleh Ir. Soekarno tahun 1963. Pelaksananya F. Silaban yang juga arsitek dari Masjid Istiqlal Jakarta. Sedangkan perupa patung tersebut adalah Edhi Sunarso.
Pada tahun 2018 tempat ini direvitalisasi oleh Pemda DKI Jakarta. Kemudian diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta H. Anies Rasyid Baswedan, ph.D