Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Mengikutkan Anak dalam Audisi Beasiswa Bulutangkis, Ada Eksploitasi yang Tak Anda Sadari

6 April 2019   21:48 Diperbarui: 6 April 2019   22:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liza Djaprie, Psikolog

ANAK. Harta yang paling berharga dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu harus dijaga dan dilindungi dengan sekuat tenaga dari apa saja yang bisa merusaknya. 

Selama ini konsentrasi perlindungan kita kepada anak-anak lebih ke masalah pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak. Padahal banyak hal yang harus dijaga dari seorang anak. Salah satunya dari tindakan eksploitasi terselubung.

Apa dan Bagaimana Eksplorasi Anak Secara Terselubung Itu?
Eksploitasi anak adalah memanfaatkan seorang anak untuk tujuan tertentu. Bisa secara langsung atau secara tidak langsung. Dan biasanya untuk eksploitasi anak secara tidak langsung, si orangtua tidak menyadarinya. Karena tertutup oleh kebaikan dari produk yang ditawarkan.

Salah satu contoh kegiatan yang rentan eksploitasi anak adalah audisi beasiswa bulutangkis. Kita semua tentu sangat mengenal jenis olahraga satu ini. Salah satu cabang olahraga yang kerap mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

Dalam perkembangannya, banyak orangtua dan si anak itu sendiri yang ingin menjadi atlet bulutangkis terkenal. Seperti atlet bulutangkis idola mereka yang biasa dilihat dalam layar kaca. Untuk itu para orangtua sangat mendukung ketika si anak ingin masuk klub bulutangkis. Apalagi jika ada beasiswa pelatihan bulutangkis. Siapa yang tidak tertarik anaknya dibiayai dalam menggapai mimpinya tersebut?

Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang memiliki pengalaman tentang bulutangkis melakukan hal tersebut. Dengan mengadakan audisi beasiswa bulutangkis bagi anak-anak Indonesia berbakat. Karena perusahaan rokok tersebut telah berhasil mencetak atlet-atlet bulutangkis handal kebanggaan Indonesia, maka berbondong-bondonglah para orangtua mengantar anaknya mengikuti audisi beasiswa bulutangkis.

Para orangtua itu berharap anak mereka bisa menjadi the next Liem Swie King, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamulyo. Sehingga mereka "lupa" bahwa dalam audisi tersebut anak mereka sudah masuk jaring eksploitasi anak pada saat mengenakan seragam audisi. 

Lisda Sundari, Pendiri Yayasan Lentera Anak
Lisda Sundari, Pendiri Yayasan Lentera Anak
Seragam audisi yang bertuliskan nama perusahaan rokok tersebut. Jika tidak ada unsur promosi, untuk apa tulisan perusahaan rokok tersebut dibuat besar-besar di bagian depan. Sementara tulisan Indonesia ada di bagian belakang yang nantinya tertutup oleh nomor punggung peserta audisi. Nama Indonesia boleh ditutupi tetapi nama perusahaan rokoknya tidak. What's the meaning? Lisda Sundari, Pendiri Yayasan Lentera Anak memaparkan hal tersebut.

Secara kasat mata tidak ada yang salah dengan audisi beasiswa ini. Bagus malah. Karena"memberi" beasiswa dan membina calon-calon atlet bulutangkis. Tetapi penggunaan kaos dengan nama merek perusahaan rokok tersebut bagi para peserta yang nota bene anak-anak, hal ini melanggar UU Perlindungan Anak pasal 761. "Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual terhadap anak." Hal inilah yang patut ibu bapak dan kita semua ketahui.

Dampak Dari Eksploitasi Terselubung Ini
Untuk saat ini memang belum ada alias belum terlihat. Kelak pada saat mereka memasuki usia "pencarian jati diri" dan mendapat tantangan untuk merokok, sebagai simbol "kegagahan" dirinya. Maka besar kemungkinan rokok yang mereka pilih adalah rokok yang mereka ingat pertama kali. Yakni yang menjadi logo pada kaos yang mereka kenakan saat audisi beasiswa olahraga.

Liza Djaprie, Psikolog
Liza Djaprie, Psikolog
Menurut Liza Djaprie, Psikolog, otak anak akan menyerap semua informasi yang diterima sesuai yang tersampaikan sejak kecil. Anak-anak itu menyimpan informasi bahwa merek rokok pemberi beasiswa bulutangkis adalah produk yang baik. Jadi tak masalah jika merokok dengan jenis ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun