Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersepeda ke Bxchange

26 Desember 2018   13:15 Diperbarui: 26 Desember 2018   13:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bxchange merupakan kependekan dari Bintaro Exchange. Salah satu mall yang berada di Bintaro, Tangerang Selatan. Lokasi Bxchange cukup mudah dijangkau. Jika Anda pengguna jasa layanan kereta api, bisa turun di stasiun Jurangmangu. Keluar dari stasiun tinggal menyebrang ke mall yang sudah terlihat di depan mata.

Kalau ingin praktis ya tinggal naik transportasi online. Dimana pun Anda tinggal dengan transportasi online semua terasa dekat. 

Sedangkan saya sendiri sih lebih senang mengendarai sepeda. Lebih santai dan pastinya menyehatkan. Meskipun jarak dari rumah saya ke Bxchange lumayan jauh. Buat saya selama bisa dijangkau dengan mengendarai sepeda, kenapa tidak? Apalagi jalur menuju Bxchange terbilang ramah pesepeda. Jadi ya asyik-asyik saja.

Ceritanya saya ada janji dengan salah satu kawan untuk suatu urusan. Membicarakan suatu urusan itu enaknya sambil makan. Jadi terasa santai dan tidak kaku. Maka disepakatilah mencari tempat makan yang lokasinya terjangkau. Berhubung kawan saya menggunakan transportasi kereta, maka pilih Bxchange sebagai lokasi pertemuan. Kebetulan dari rumah saya pun lumayan terjangkau jika mengendarai sepeda. Deallah, kita akan bertemu di Bxchange sambil makan siang.

Saya yang tinggal di Kreo, dua jam sebelumnya sudah mulai star. Dengan mengendarai sepeda saya melintas menuju daerah Cipadu. Ini jalan pintas yang saya pilih untuk menuju daerah Bintaro. Cipadu sendiri satu kawasan dimana sepanjang jalan yang kita lalui isinya pedagang kain. Segala macam kain dan keperluan menjahit bisa kita temukan di sana. 

Dokpri
Dokpri
Keluar dari kawasan Cipadu, saya kayuh sepeda menyebrang menuju Perumahan Jurangmangu indah atau biasa disingkat dengan nama PJMI. Di perumahan ini ada jalan pintas kecil yang menghubungkannya dengan jalan raya Bintaro. Jalan tikus saya menyebutnya.

Karena memang jalannya kecil berupa jembatan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Itupun harus bergantian biar tidak saling senggol. Tetapi jalan kecil ini sangat ramai dan cukup vital. Sebab di sebelahnya persis terdapat gereja GKI yang selalu ramai didatangi para jemaatnya. 

Selain itu perumahan ini sebagian besar dijadikan kost-kostan yang diperuntukan bagi mahasiswa/i Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN). Mereka semua kalau hendak ke kampus ya melintasi jembatan kecil itu. Karenanya saya sebut jalur ini sangat vital.

Usai melintas di jalur ini saya membelok ke arah kanan. Karena tujuan saya Bxchange. Kalau tujuannya Plaza Bintaro maka silakan membelok ke kiri. Dari sini sudah jalan raya yang saya lalui. Lurus saja saya kayuh sepeda melintasi STAN. 

Sampai mentok di pertigaan jalan yang depannya adalah sebuah taman yang cukup luas. Taman Menteng namanya. Berhubung satu arah maka semua kendaraan harus berbelok ke kiri termasuk saya. Hanya saja jika kendaraan lain melaju mengikuti jalan utama, saya tidak. Saya mengambil arah kiri melintasi perumahan Menteng Bintaro.

Dokpri
Dokpri
Jalur ini lumayan ramai juga. Mungkin yang melalui jalan ini sudah pernah tahu sehingga tidak mengikuti jalan utama. Yang saya suka jika melintas di sini adalah suasananya yang teduh. 

Apalagi jika pagi-pagi sekali. Karena ada bagian yang di kanan dan kirinya ditumbuhi pepohonan yang rindang. Jadi sepintas seperti jalur di tengah hutan. 

Jika sudah melewati jalur ini maka lokasi Bxchange sudah dekat sekali. Sudah di depan mata. Tetapi untuk bisa masuk ke dalam bagi yang membawa kendaraan sendiri harus memutar menuju tempat parkir. Sementara saya karena mengendarai sepeda maka tinggal menyebrang. Langsung masuk melalui sebuah taman yang terdapat parkiran sepedanya. Tentu saja setelah melalui proses pemeriksaan oleh petugas.

Begitu selesai memarkir sepeda, saya langsung menghubungi si kawan yang sudah berada di dalam. Lalu mencari tempat makan yang nyaman. Seperti tujuan awal.

 Saya dan si kawan ini langsung pada pokok pembicaraan. Saling mengeluarkan ide dan pendapat serta bertanya jawab seputar masalah yang dibicarakan. Tak terasa hari sudah sore. Kami pun harus berpisah. Ketika saya jawab pertanyaannya bahwa saya ke sini naik sepeda. Ia bengong dan bertanya-tanya? "Beneran naik sepeda? Bagaimana caranya? Pakai kain dan kebaya soalnya?"

c360-2018-12-26-13-23-09-527-5c231e8512ae9446ea045c65.jpg
c360-2018-12-26-13-23-09-527-5c231e8512ae9446ea045c65.jpg
Saya tertawa. "Biasa saja sih. Buktinya sampai kan? Dan tetap cantik?" Kami pun tertawa bersama. Sebelum berpisah tentu saja kami foto bersama. Ini agenda wajib. Kapan lagi bisa foto bareng saya? Eh, bareng sepeda saya maksudnya. So, ke mall naik sepeda? Kenapa tidak? (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun