* Perubahan gen
* Sindrom metabolik: diabetes, kolestrol, obesitas
* Diet
* Kebiasaan merokok
* Paparan zat kimia
* Inflamasi pada prostat
20181129-040936-jpg-5c022a13ab12ae62a45087d6.jpg
Laki-laki berusia di atas 50 tahun rentan terhadap penyakit kanker prostat. Apalagi bagi mereka yang memiliki gangguan pada kandung kemih. Sering buang air kecil di tengah malam dan hanya sedikit-sedikit. Memang bukan berarti orang tersebut terindikasi kanker prostat. Tetapi gejala tak normal ini memicu kemungkinan adanya penyakit tertentu. Untuk itu perlunya melakukan pemeriksaan PSA atau colok dubur.
Colok Dubur vs PSA
Colok dubur dan PSA, keduanya merupakan cara untuk mendeteksi kanker prostat. Jika pada colok dubur dokter melakukan pemeriksaan melalui dubur dengan menggunakan alat tertentu. Maka pada PSA melalui pemeriksaan darah dan tahapan lain.Â
20181201-053703-jpg-5c02214812ae944b4c0a8f97.jpg
Pada colok dubur sensitivitas yang diketahui 59% dan spesifikasi 94%. Adapun hal-hal yang mampu dinilai dari colok dubur adalah ukuran prostat, konsistensi, bentuk, dan ada tidaknya abnormalitas bentuk prostat. Hasil colok dubur yang abnormal merupakan indikasi untuk biopsi prostat.
Sedangkan PSA adalah Pemeriksaan Antigen Spesifik Prostat. Alat utama skrining prostat. Sensitivitas yang didapat 21% sedangkan spesifikasi 91%. Dapat diketahui juga nilai PSA kita. Jika terjadi peningkatan PSA maka kemungkinan besar terjebak kanker prostat. Adapun PSA yang normalnya adalah kurang dari 4 ng/ml.
Lihat Healthy Selengkapnya