Hari ini saya mendapat undangan untuk menghadiri acara Indonesia Museum Awards 2018 di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Indonesia Museum Awards (IMA) adalah ajang pemberian Anugerah Purwakalagrha kepada perorangan dan juga museum yang memiliki kontribusi besar bagi perkembangan museum di Indonesia.
Tahun 2018 merupakan tahun ke-7 IMA menyelenggarakan gelaran ini. Komunitas Jelajah sebagai penyelenggara acara memberikan  penghargaan dalam berbagai kategori. Yang tentu saja pemenangnya berdasarkan penilaian dewan juri.
Salah satu anugerah yang diberikan adalah kategori Pejabat yang Peduli Museum. Dan untuk tahun ini penerimanya adalah Tri Rismaharini, walikota Surabaya. Upaya beliau untuk membuat seribu museum di Surabaya. Menjadikan museum bagian dari anak-anak bukanlah ucapan semata-mata. Tetapi diiringi dengan tindakan dan kerja nyata.
Diantaranya dengan membangun beberapa museum. Ada Museum Bung Tomo, Museum Surabaya, Museum Cat dan Museum WR. Supratman yang akan diresmikan pada bulan Nopember yang akan datang.
Sementara keinginannya untuk membuat museum bagian dari anak-anak, ia wujudkan dengan mengisi setiap museum dengan permainan tradisional. Dengan demikian anak-anak yang datang ke museum bisa memainkan permainan tersebut.Â
Tak hanya itu. Setiap tahun dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Surabaya menggelar lomba permainan tradisional. Sehingga permainan yang tersedia di museum bisa dijadikan sarana bermain dan berlatih.Â
Saya sebagai orang yang pernah menghabiskan masa kecil di Surabaya tentu saja merasa senang atas penghargaan yang diberikan kepada beliau. Atas kiprah beliau bagi daerah yang dipimpnnya. Wajar jika saya kemudian mengagumi sosoknya. Dan saya rasa hampir sebagian besar masyarakat memiliki kekaguman yang sama terhadap beliau.
Kehadirannya dalam acara Anugerah Indonesia Museum Awards 2018 tentu  tak boleh disia-siakan. Saya harus bisa menjumpai beliau, sekedar mengucapkan selamat dan tentu saja foto bersama. Kapan lagi bisa bertemu dengan sosok pemimpin yang dikagumi oleh negara lain itu.
Melihat orang-orang yang juga memiliki niat sama dengan saya dihalau oleh pengawalnya kala mendekat. Maka saya tidak boleh mengekor dan mengikuti beliau seperti mereka.Â