Selanjutnya sepanjang jalan Bendi hingga Seskoal tak ada lagi gapura yang kami inginkan. Mengambil arah kiri menuju Pasar Cipulir kami juga tak menemukan yang dimaksud. Di Pasar Cipulir saya ajak adik menyebrang mengambil jalan pintas ke kanan arah Jalan Swadarma. Dengan harapan bisa menjumpai gapura lagi. Karena daerah sana padat penduduk.Â
Tapi harapan saya sia-sia. Tak ada satupun gapura yang saya jumpai. Barulah pada saat memasuki Jalan Swadarma, saya melihat gapura yang cukup besar dan bagus. Langsung saja saya berteriak lagi kepada adik, "Itu tuh ada gapura bagus. Kamu situ aja enggak usah nyebrang. Biar aku ambil foto kamu dulu."
Usai mengambil gapura di sana kami melanjutkan perjalanan lagi. Dan sampai kembali di rumah tak ada tambahan gapura lagi. Jadi merasa prihatin. Akankah 10 tahun ke depan masih ada warga yang mau menyemarakkan HUT RI dengan memasang dan menghias gapura di gang-gang? Entahlah. Setidaknya hari ini saya sudah membuat selfchallenge alias menantang diri sendiri dalam menyemarakkan HUT RI ke-73.Â
Karena bersepeda tak melulu soal jarak dan kecepatan. Jadi inilah cara saya (biker) dalam menyemarakkan HUT RI ke-73. Bergaya di 73 gapura gang-gang rumah penduduk. Adakah gapura gang rumahmu didalam foto saya? Nantikan cerita saya selanjutnya. Â (Denik)
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H