Peristiwa pertama terjadi pada bulan Maret 2018 yang lalu. Ketika Gol A Gong mengadakan perayaan 30 tahun Balada Si Roy di Rumah Dunia, Serang. Balada Si Roy merupakan novel karya Gol A Gong yang sangat melegenda di kalangan traveler. Seangkatan dengan novel Lupus. Saya sebagai salah satu penggemar Balada Si Roy, mendapat kehormatan untuk menghadiri acara tersebut. Maka begitulah. Saya datang menghadiri acara tersebut dengan mengendarai sepeda ke Serang.Â
Jarak Tangerang-Serang yang saya tempuh hampir satu harian itu sangat menguras energi. Berangkat pukul 06.00 pagi tiba ditujuan pukul 16.30 sore. Jika tidak diimbangi asupan makanan yang bergizi dan vitamin yang memadai, bisa saja kondisi tubuh saya
drop. Pasti tidak nyaman untuk berkegiatan di sana. Sementara dalam
event yang digelar itu acaranya sangat padat, sejak pagi hingga malam hari.Â
Syukurnya saya selalu menyimpan tolak angin cair di dalam tas. Tidak melulu pada saat kondisi tubuh sedang tidak fit alias masuk angin, saya minum tolak angin. Dalam kondisi sehat juga. Apalagi setelah melakukan kegiatan bersepeda yang orang bilang "gila" ini. Saya tetap minum tolak angin untuk menjaga stamina tubuh. Dan terbukti, benar adanya. Saya tetap bisa mengikuti serangkaian acara yang digelar di sana tanpa jeda istirahat sedikit pun di sana. Bagi saya ini luar biasa sekali. Makanya saya tidak segan merekomendasikan kepada semua orang bahwa
Tolak Angin Berkhasiat Lebih. Tidak melulu untuk mengatasi masuk angin. Antara Tangerang ke Depok
Peristiwa selanjutnya adalah pertemuan saya dengan Asma Nadia. Ini terjadi dalam Minggu -minggu terakhir ini. Berawal dari undangan untuk menghadiri acara soft launch Museum dan Memorabilia Asma Nadia. Akhirnya saya bisa berjumpa dengan beliau. Dengan mengendarai sepeda tentunya. Karena Asma Nadia salah satu idola saya.
Apakah perjalanan yang saya lakukan itu tidak berat? Berat jika hanya dibayangkan. Tapi begitu dijalani terasa ringan. Apalagi dengan terlebih dulu meminum tolak angin. Ah, lancar jaya semuanya. Jasmani dan rohani. Alhamdulillah. Lagi-lagi terbukti bahwa
Tolak angin berkhasiat lebih. Tidak untuk mengatasi masuk angin saja. Tetapi juga menjaga daya tahan tubuh. Saya orang yang tidak terlalu memperhatikan kemasan sebuah produk. Tapi pada saat merasakan khasiat tolak angin cair, saya pun menjadi penasaran. Ada apa sih dengan tolak angin?
Kok bisa segitunya alias manjur. Setelah saya teliti dan perhatikan. Saya pun dibuat terkejut. Komposisi yang terdapat dalam kemasan tolak angin sungguh di luar dugaan saya.
Rupanya tolak angin itu terbuat dari bahan-bahan herbal organik pilihan. Seperti jahe, adas, cengkeh, daun mint dan madu. Pantas khasiatnya langsung terasa. Ternyata ramuan tradisional yang dikemas secara modern. Pantas juga jika tolak angin sejak di produksi oleh PT Sidomuncul tahun 1930, bisa bertahan sampai sekarang. Apalagi tolak angin merupakan obat masuk angin yang sudah lulus uji toksisitas dan uji khasiat. Layak jika Tolak Angin mendapat sertifikat Obat Herbal Berstandar.
Seiring perkembangan jaman dan pertumbuhan manusia dengan berbagai keinginan. Tolak angin pun kini memiliki beberapa varian. Ada Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak, Tolak Angin Bebas Gula dan Permen Tolak Angin.
Masihkah meragukan Khasiat Lain Tolak Angin?
20180722-023938-jpg-5b5703fa6ddcae124440af13.jpg
"Orang Pintar, Minum Tolak Angin Sidomuncul"
Lihat Hobby Selengkapnya