Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asma Nadia, Sosok yang Begitu Menginspirasi

23 Juli 2018   14:42 Diperbarui: 23 Juli 2018   14:48 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asma Nadia. Salah satu penulis kenamaan Indonesia yang karya-karyanya selaku best seller. Beberapa novelnya bahkan sudah diangkat ke layar lebar. Seperti Assalamualaikum Beijing, Bukan Cinta Laki-laki Biasa dan Surga yang Tak dirindukan. 

Membaca buku-buku karya Asma Nadia tentu saja membuat saya tertarik untuk mengetahui sosok penulis ini lebih jauh. Dari kisah perjalanan hidupnya sebelum hingga menjadi penulis  besar seperti ini, ternyata begitu menginspirasi. Siapa sangka Asma Nadia yang pernah bersekolah di SMA Budi Utomo, Jakarta dan sudah berkeliling ke 65 negara dulunya tinggal di dekat rel kereta api. Tak ada tempat layak untuk bermain seperti anak-anak jaman sekarang. Buku merupakan barang langka dan sulit didapat sebagai penunjang hobinya dalam membaca. Jika kemudian ia bisa menjadi seperti sekarang ini, tentu patut disimak lebih jauh kisah hidupnya. Sebagai energi baik untuk kehidupan kita.

Asma Nadia dan Masa Lalu

Terlahir dengan nama asli Asmarani Rosalba, Asma Nadia yang kelahiran Jakarta, 26 Maret 1972 ini saat kecil kerap sakit-sakitan. Kondisi fisiknya tidaklah sekuat kakak dan adiknya. Tapi sejak dulu menulis merupakan obsesi terbesarnya dalam hidup. Jadi meski dalam kondisi sakit sekali pun ia senantiasa menulis, menulis dan menulis. 

Semangatnya dalam menulis akhirnya berbuah hasil. Ketika pada tahun 1994-1995 tulisannya memenangi Lomba Cerpen Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Majalah Annida, sebagai Juara I LMCPI. 

Sebagaimana gadis muda pada umunya yang memiliki cita-cita dan impian, Asma Nadia muda pun selepas SMA melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun lagi-lagi karena kondisi fisik yang lemah, ia pun kerap jatuh sakit hingga berbulan-bulan. Akhirnya dengan berat hati ia pun harus rela keluar dari IPB. Berhenti kuliah ketika sedang semangat-semangatnya menimba ilmu. Sejak itu ia konsen menekuni dunia tulis-menulis.

Asma Nadia Kini

Buah dari kerja kerasnya dalam menggeluti dunia tulis menulis, sejumlah karya pun ia hasilkan. Seperti:

- Catatan Hati Bunda

- Catatan Hati Seorang Istri

- Jangan Jadi Muslimah Nyebelin

- Emak Ingin Naik Haji

- Assalamualaikum Beijing 

- Jilbab Traveler Love Sparks in Korea

- Dan lain-lain

dokpri
dokpri
Beberapa penghargaan pun ia raih dari dunia tulis menulis yang digelutinya. Diantaranya:

- Pena Award untuk kumpulan cerpen dengan judul Cinta Tak Pernah Menari. 

- Penghargaan dari Majelis Sastra Asia  Tenggara untuk novel dengan judul Derai Sunyi.

- Adikarya IKAPI 2001 sebagai Buku Remaja Terbaik Nasional dengan judul Rembulan di Mata ibu

- Adikarya IKAPI 2002 untuk buku dengan judul Dialog Dua Layar

- Adikarya IKAPI 2005 untuk buku dengan judul 101 Dating, Jo dan Kas

- Dan lain-lain

Dari menulis Asma Nadia kerap menghadiri undangan dari berbagai negara. Perjalanan pertamanya ke luar negeri terkait dunia kepenulisan adalah ke Brunei Darussalam. Di sana ia menghadiri acara Pertemuan Sastrawan Nusantara XI. Sejak itu kurang lebih 65 negara sudah ia singgahi.

Asma Nadia dan Rencana Masa Depan

Selama berkeliling dunia telah banyak pernak-pernik yang ia kumpulkan. Tak terasa sudah mencapai ratusan. Akhirnya tercetuslah ide untuk membuat Museum dan Memorabilia Asma Nadia. 

dokpri
dokpri
Di sini kita bisa melihat magnet kulkas yang berjumlah ratusan. Gantungan kunci, mug dan lain-lain. Selain itu Asma Nadia juga berencana menjual barang-barang bekas pakainya seperti pakaian, tas, sepatu dan masih banyak lagi. Kelak dana tersebut akan digunakan sebagai penunjang terbentuknya 1000 Rumah Baca Asma Nadia di seluruh Indonesia. 

Asma Nadia Sosok yang Inspiratif

Dari kisah perjalanan hidupnya, saya sebagai penggemar karya-karya Asma Nadia tentu saja sangat terinspirasi dengan apa yang sudah ia alami dan lakukan. Dan pastinya ingin bisa bertatap langsung dengan sosok yang menurut saya sangat inspiratif tersebut. 

Pada tahun 2014 yang lalu kesempatan itu pun datang. Saya bisa bertemu langsung dengan Asma Nadia. Pertemuan ini tentu saja sangat istimewa bagi saya. Bertemu dengan seseorang yang mampu menularkan energi positifnya dalam kehidupan saya. Dan memang begitu seharusnya seorang yang inspiratif itu, mampu menularkan energi positif bagi kehidupan orang lain. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun