Mungkin seperti inilah gambaran sosok pemimpin yang dicintai dan tidak dicintai oleh rakyatnya. Dari lingkup sekecil RT ini saja sudah bisa terasakan. Pak RT yang mengayomi warganya, yang melayani warganya dengan baik. Dengan sendirinya mendapat respek dari para warga. Begitu pun sebaliknya.Â
Suasana Idul Fitri seperti ini semestinya bisa menjadi semacam perenungan bagi tiap-tiap individu. Bagaimana seharusnya menjadi seorang pemimpin itu. Karena tiap-tiap kita pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Setidaknya pemimpin bagi diri sendiri.
Tak usah bertanya, apa yang mereka berikan pada kita? Tapi tanya pada diri, apa yang sudah kita berikan kepada mereka? Dengan demikian orang akan hormat dan respek terhadap kita. Atas apa-apa yang sudah kita lakukan. Tanpa diminta, orang akan menghargai kita. Menghormati kita. Jadi tak perlu menjadi seperti "mereka" yang gila hormat. (EP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H