Teknologi dewasa ini begitu cepatnya berkembang. Terutama yang terkait dengan gadget. Sebelum era smartphone dengan model layar lebar seperti sekarang ini, tentu masih belum hilang dari ingatan, model telepon genggam yang kita miliki. Berbentuk mungil dan lucu-lucu. Semakin kecil justru semakin bagus. Karena tidak terlalu menonjol saat diletakkan dalam saku kemeja atau celana.
Model telepon genggam yang beredar tentu saja diikuti dengan aksesorisnya yang beraneka ragam. Mulai dari gantungan sampai alas atau tempat meletakkan telepon genggam di atas meja. Bentuknya pun unik-unik. Terbuat dari aneka jenis bahan baku. Ada yang dari plastik dan juga tembaga.
Karena saya pencinta sepeda, maka aksesoris yang dipilih tentu saja berbentuk sepeda. Yaitu tatakan telepon genggam bentuk sepeda. Menurut saya sangat lucu dan unik. Tapi ketika era smartphone dengan model layar lebar muncul dan berkembang pesat. Perlahan namun pasti telepon genggam model kecil-kecil pun mulai tergusur keberadaannya. Begitu juga dengan aksesorisnya. Sudah tidak berlaku lagi.Â
Setelah sekian lama, akhirnya muncul juga ide tersebut. Karena saya menyukai tanaman, maka terbersit keinginan untuk menjadikannya tempat tanaman hias. Pasti bagus dan unik diletakkan di atas meja. Saya pun segera melakukan beberapa langkah berikut:
- Membawa tatakan telepon genggam itu ke tukang bambu.Â
- Saya minta tukangnya mengukur dan mencarikan bambu yang sesuai.
- Selanjutnya begitu mendapatkan ukuran yang pas, pot kecil dari bambu itu saya isi dengan tanah dan batu. Juga bunga-bunga hiasan di sekitar rumah.
- Hasilnya? Tidak mengecewakan. Cukup menarik sebagai hiasan meja.
Apakah hanya begitu saja? Oh, tidak. Jika memiliki satu/ dua buah tatakan seperti itu. Bisa dimanfaatkan untuk yang lain. Misalnya sebagai bantalan jarum yang sudah dibuat seperti cup cake. Lucu buka cup cake dari busa itu dimasukkan dalam keranjang sepeda?
Nah, bagi Anda yang memiliki aksesoris bekas seperti ini, bisa mencontoh kreasi yang saya buat. Jadi jangan dibuang begitu saja kalau tak mau membaginya dengan orang lain. Sayang. Karena pada saat membeli barang-barang seperti ini kan mengeluarkan biaya, tenaga dan juga waktu. Ya, waktu untuk memilih-milih barang yang bagus dan sesuai selera. Ini kan satu perjuangan sendiri namanya. Jadi mari hargai jerih payah kita ini. Dengan mengubah Barang yang tak berguna tadi itu menjadi hiasan yang indah.