Mohon tunggu...
Deni Hardiana
Deni Hardiana Mohon Tunggu... Guru - SDN Tresnaraja

Deni Hardiana, S.Pd.SD. Lahir di Bandung, 10 Dessember 1981. Guru Penggerak angkatan 11 asal Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat adalah lulusan S1 PGSD UT 2012. Menjadi guru pada tahun 2004 menjadi honorer selama 10 tahun, kemudian di angkat menjadi guru PNS pada tahun 2014 di SDN 2 CIsomang Kec. Cikalongwetan Kab. Bandung Barat Jawa Barat, selanjutnya mutasi Ke SDN Tresanaraja ini sudah berjalan 5 tahun. Sampai saat ini masa kerja sebagai guru adalah 15 tahun. Selain menjadi seorang guru, Saya aktif dalam Organisasi pendidikan yaitu menjadi pengurus PGRI Cabang Kecamatan Cikalongwetan Periode 2022-202. Dan juga merupakan Sekretraris kwarran Kecamatan Cikalongwetan periode 2022-2025

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Coaching dalam Pendidikan

26 September 2024   13:45 Diperbarui: 26 September 2024   13:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Umpan Balik berbasis Coaching

hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberikan umpan balik dengan prinsip coaching:

  1. Tujuan pemberian umpan balik adalah untuk membantu pengembangan diri coachee
  2. Tanpa umpan balik, orang tidak akan mudah untuk berubah
  3. Sesuai prinsip coaching, pemberian umpan balik tetap menjaga prinsip kemitraan
  4. Selalu mulai dengan memahami pandangan/pendapat coachee

Menurut Costa dan Garmston (2016) dalam Cognitive Coaching: Developing Selfdirected Leaders and Learners, ada beberapa jenis umpan balik balik yang mendukung kemandirian untuk penerima umpan balik

Supervisi Akademik dengan Paradigma Berpikir Coaching

Dengan memiliki paradigma berpikir coaching, kita bersama akan meningkatkan peran kita di sekolah sebagai seorang supervisor. Supervisor yang dimaksud dapat diperankan oleh kepala sekolah, guru senior dan rekan sejawat.

Supervisi akademik merupakan serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan kegiatan pembelajaran mereka di kelas. Supervisi akademik perlu dimaknai secara positif sebagai kegiatan berkelanjutan yang meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran yakni pembelajaran yang berpihak pada anak. Karenanya kegiatan supervisi akademik hanya memiliki sebuah tujuan yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001).

Supervisi akademik sebagai proses berkelanjutan yang memberdayakan dan Kualitas guru yang diharapkan untuk berkembang juga termasuk didalamnya peningkatan motivasi atau komitmen diri. Kualitas pembelajaran meningkat seiring meningkatnya motivasi kerja para guru. Peningkatan kompetensi pendidik dalam mendesain pembelajaran yang berpihak pada murid

Seorang pemimpin pembelajaran dan sekolah perlu menghidupi paradigma berpikir yang memberdayakan bagi setiap warga sekolah dan melihat kekuatan-kekuatan yang ada dalam komunitasnya. Melalui supervisi akademik potensi setiap guru dapat dioptimalisasi sesuai dengan kebutuhan yang nantinya dapat membantu para guru dalam proses peningkatan kompetensi dengan menerapkan kegiatan pembelajaran baru yang dimodifikasi dari sebelumnya. Dan salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut adalah melalui percakapan coaching dalam keseluruhan rangkaian supervisi akademik.

Beberapa prinsip-prinsip supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching meliputi:

  1. Kemitraan: proses kolaboratif antara supervisor dan guru
  2. Konstruktif: bertujuan mengembangkan kompetensi individu
  3. Terencana
  4. Reflektif
  5. Objektif: data/informasi diambil berdasarkan sasaran yang sudah disepakati
  6. Berkesinambungan
  7. Komprehensif: mencakup tujuan dari proses supervisi akademik

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun