Semburat jingga menepi di ufuk barat
mengingatkan dia pada sosok cahaya kesepian,
rindu ini memilih dibongkar dalam bait-bait puisi
atau cukup dibungkam dalam hati
lalu menangisi sendiri
Terduduk dia dengan penyesalan
merobek selembar kertas penuh tinta
yang sempat menjadi rumahnya bertahan hidup
runtuh tak bersisa diterjang badai
Andai,
sebuah kata pengharapan yang tidak akan terwujud
pun menukar seluruh yang dipunya
tidak akan membuatnya peduli
pun setelah berjanji akan mendengar
tidak akan membuatnya kembali
selagi masih bersama
dengar dan rasakan
segala yang dia miliki
rela dibagi demi bahagia bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H