Mohon tunggu...
Denies Vey
Denies Vey Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Penulis amatiran doyan rebahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dengar

18 Desember 2020   14:45 Diperbarui: 19 Desember 2020   07:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semburat jingga menepi di ufuk barat

mengingatkan dia pada sosok cahaya kesepian,

rindu ini memilih dibongkar dalam bait-bait puisi

atau cukup dibungkam dalam hati

lalu menangisi sendiri

Terduduk dia dengan penyesalan

merobek selembar kertas penuh tinta

yang sempat menjadi rumahnya bertahan hidup

runtuh tak bersisa diterjang badai

Andai,

sebuah kata pengharapan yang tidak akan terwujud

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun