Semburat jingga menepi di ufuk barat
mengingatkan dia pada sosok cahaya kesepian,
rindu ini memilih dibongkar dalam bait-bait puisi
atau cukup dibungkam dalam hati
lalu menangisi sendiri
Terduduk dia dengan penyesalan
merobek selembar kertas penuh tinta
yang sempat menjadi rumahnya bertahan hidup
runtuh tak bersisa diterjang badai
Andai,
sebuah kata pengharapan yang tidak akan terwujud
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!