Bagaimana dengan social media dan media masa disana ? Media menjadi bagian yang penting saat ini. Ada sekitar 50 chanel televisi di Afghanistan. Perkembangan dan kemajuan pers bisa sama-sama kita lihat saat ini. Perubahan dan pro-kontra yang terjadi tergantung dari kode-kode pihak pimpinan dan peraturan televisi itu sendiri.
Mengapa Afghanistan diperebutkan? Karena Afghanistan adalah Negara yang kaya akan harta karun. Afghanistan memiliki cadangan tambang dan energi utuh hingga US$ 3 triliun atau setara dengan Rp 43.163 triliun (kurs Rp 14.387).
Pada 10 tahun yang lalu, lembaga penyelidikan geologi Amerika Serikat (AS) menyebut total nilai tambang dan sumber daya alam (SDA) Afghanistan mencapai US$ 1.000 miliar.
Berbagai bahan tambang ada di dalam perut bumi Afghanistan seperti emas, perak, plutonium. Lalu uranium, tantalum, bauksit, gas alam, garam, batu logam, tembaga, perak, kromium, timah, bedak, belerang, batu bara, barit dan seng.
Barang tambang ini langka di seluru dunia Sehingga hal ini berpotensi untuk menjadi penggerak ekonomi Afghanistan yang saat ini masih bergantung pada negara lain.
Kementerian Pertambangan dan Perminyakan Afghanistan memprediksi SDA Afghanistan ini bernilai US$ 3 triliun. Setidaknya ada 1.400 titik yang memiliki berbagai jenis sumber daya alam seperti gas alam, batu bara, garam, uranium, tembaga, emas dan perak.
Ada kalimat dari Arief juga yang menjadi catatan untuk kami semua para audience. "Jika ingin menguasai dunia maka kuasailah Asia. Jika ingin menguasai Asia maka kuasailah bagian tengah dari Asia yaitu Afghanistan." Selain Negara yang kaya akan harta karun Afghanistan juga masuk dalam ahli sunah wal jamaah (4 mahzab).
Kontributor : Evi Yuliyanti dan Deni Darmawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI