Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kreativitas Kaum Rebahan

20 Agustus 2023   15:32 Diperbarui: 20 Agustus 2023   15:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika keadaan sudah membuncah, maka disarankan untuk memperlambat aktivitas, diam sejenak, dan memberi izin diri untuk rebahan untuk memproses ulang berbagai hal, berbagai kegiatan, untuk sekedar merenung, menghayati sambil melepas lelah. Tarik nafas dalam-dalam untuk kembali mengatur strategi, siasat, hingga mencari ide-ide liar dan berimajinasi tanpa batas.

Selama pandemi melanda, produktivitas kita terasa terhambat dan melambat karena keadaan yang berubah tiba-tiba bahkan drastis. Biasanya sebelum pandemi kita bisa menyelesaikan segala macam tugas, segala aktivitas yang terjadwal, dan mencapai target.

Kini, ketika berada di rumah cenderung memeriksa dan menerima berita Covid-19 dari jagat media sosial dalam setiap menit yang membuat kita panik, takut hingga bisa menurunkan imun dalam tubuh.

Ketika kita sudah mampu memfilter berbagai macam berita yang menakutkan, salah satunya untuk kembali pada fokus tujuan dengan melakukan rebahan. Sebagaimana cerita diatas, ketika sang adik bermalas manja dengan melakukan rebahan, maka kemalasan akan menjadi sebuah lompatan kreativitas dan positif.

Dalam penuturannya, Chris Bailey (2018) menjelaskan bahwa kemalasan yang tepat ketika kita memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Dalam dunia selalu ada gangguan, justru ketika menghabiskan waktu luang sambil rebahan, akan ada gangguan-gangguan baru, seperti memeriksa email, menyisir berita whatsapp, membuka facebook, berselancar di instagram, dan berbagai kegiatan yang bisa saja itu akan membuat kita semakin lelah dan menambah masalah.

Disaat rebahan, perhatian kita bisa terfokus atau tidak berfokus. Ketika terfokus akan memungkinkan kita bisa memikirkan bagaimana strategi menyelesaikan pekerjaan agar lebih bermakna, membuat hidup kita bergerak maju. Jikalau ketika rebahan kita tidak fokus, bisa memiliki kekuatan yang sama meskipun dengan cara yang berbeda.

Ketika rebahan kita sudah mulai fokus akan membuat kita produktif, dan ketika kita tidak fokus akan membuat kita lebih kreatif. Ketika kita mulai fokus, maka akan muncul sebuah ide, gagasan dan gebrakan untuk bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut untuk lebih produktif.

Namun, ketika kita tidak fokus (saat ada kemalasan) kita jadi lebih kreatif karena kita akan menemukan ide-ide liar, thinking outside the box, ngalor-ngidul berimajinasi, wara-wiri menjelajah untuk mendapatkan inspirasi, hingga akhirnya menemukan sebuah cerita, konsep, solusi, hingga tergerak membuat buku fiksi/non fiksi atau sebuah produk.

Tidak hanya itu, lanjut Bailey (2018) bahwa pada tahun 2011, ada sebuah studi ketika perhatian kita beristirahat (ada kemalasan) isi pikiran kita mengembara dan berselancar, untuk memasukkan hal mengenai masa depan (48 persen dari waktu), masa kini (28 persen) dan masa lalu (12 persen).

Rebahan itu benar-benar tidak melakukan kegiatan apa-apa, betul-betul rebahan tanpa sibuk membuka gawai, buku, koran dan apapun itu. Dalam proses rebahan itu menjadikan kita benar-benar lebih produktif, lebih kreatif dalam mencari ide-ide baru, menyelesaikan masalah dan mencari solusi.

Ketika rebahan, pikiran kita akan mengembara dan berselancar, sehingga memungkinkan kita akan berpikir akan masa depan, berpikir bagaimana menjadi orang sukses, pikiran kita akan berkelana, berkeliaran, tanpa kita sadari merefleksikan tujuan ke depan dan menancapkan niat untuk menggapainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun