Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memperkuat Kolaborasi Pendidikan

31 Mei 2023   16:02 Diperbarui: 31 Mei 2023   16:03 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deni Darmawan (dokpri)

Oleh : Deni Darmawan 

Menakar kualitas pendidikan jarak jauh (PJJ) selama pandemi masih belum meningkat. Kejenuhan dan rasa bosan dalam proses PJJ sudah mulai menghantui. PJJ masih belum efektif dan perlu untuk dievaluasi. Pendidikan bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua. Dibutuhkan sinergi dan kerjasama dari pemerintah, sekolah dan masyarakat agar penguatan kolaborasi pendidikan di tengah pendemi dengan cara yang tidak biasa.

PJJ masih meninggalkan bekas. Semakin banyak anak yang sulitnya mengakses internet, tidak mendapatkan bahan pembelajaran yang memadai, serta sulitnya mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah. Semenjak pandemi, siswa tidak lagi belajar tatap kelas, namun pindah dalam kelas virtual. Belajar online menjadi pembelajaran yang belum terbiasa, dan siswa akan sulit mencerna materi. Hal inilah yang juga memicu stres pada anak ketika belajar online.

Kondisi belajar selama pandemi masih belum ada perubahan. Dari berbagai lembaga survei, bahwa PJJ dari bulan April dan Juli 2020 sulit mengakses internet, belum mendapat bahan materi yang cukup, dan sulitnya tugas yang diberikan memicu berbagai masalah dalam proses belajar hingga depresi dan bunuh diri.

Kuota yang diberikan tidak semuanya terpenuhi, kalaupun kuota suda diterima, akan sulit mengakses internet, khususnya daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Kurikulum darurat juga hanya diberlakukan di daerah non-3T. Sulitnya akses internet, materi yang belum memadai, sulitnya anak dalam memahami pelajaran dan memecahkan pekerjaan rumah menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh semua pihak.

Indonesia merupakan negeri kepulauan. Begitu banyak daerah-daerah di pelosok atau 3T yang belum menikmati pembelajaran daring. Hal ini tentu bisa menyebabkan anak putus sekolah dan tidak optimalnya dalam proses pembelajaran. Agar semua ini tidak terjadi, pemerintah, sekolah, masyakarat, para tokoh, , komunitas, LSM, dan lainnya, untuk bisa bergotong royong, sinergi, peduli  dan penguatan kolaborasi pendidikan saat pandemi.

Rasa kepedulian kita terhadap pendidian di masa pandemi sedang diuji. Nasib pendidikan di Indonesia semakin tidak jelas. Jika penguatan kolaborasi pendidikan diimplementasikan dengan kegiatan peduli pendidikan seperti memberikan gawai gratis, memberikan kuota, membuat materi pelajaran yang memadai, dan saling bahu-membahu agar proses PJJ bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

Jika pendampingan anak yang dilakukan orang tua terhadap PJJ terasa berat bahkan memicu stres, maka sebuah gerakan kolaboasi pendidikan dari berbagai komunitas, lembaga, yayasan, atau organisasi kemasyarakatan bisa mengadakan program pelatihan atau seminar terkait tema perenting, pengembangan pendidikan dan sebagainya.

Jika guru-guru mengalami kesulitan terkait metode mengajar, membuat materi digital, penggunaan aplikasi, serta penggunaan media sosial dan platform media online untuk pembelajaran, maka berbagai komunitas, LSM, negeri atau swasta bisa diadakan  sebuah geraakan dalam bentuk seminar, workshop, pelatihan, agar para guru melek literasi digital dan menguasai berbagai macam metode dalam pengajaran di era pandemi ini. Sehingga, guru bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Agar perkembangan anak-anak secara fisik dan psikis baik, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap anak-anak. Misalnya mengadakan kegiatan yang memancing kreatifitas anak seperti melukis, art and craft, kegiatan menulis hingga membuat buku, membuat komik, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya, baik secara virtual atau  tatap muka dengan protokol kesehatan dengan kesepakatan orang tua murid.

Pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah negara. Pendidikan dalam situasi apapun harus berjalan. Pendidikan di era digital memungkin semua siswa bisa belajar secara mandiri, dimana saja dan kapan saja. Tidak terbatas pada suatu wilayah, negara, jarak dan waktu.

PJJ bukan hal yang baru, beberapa sekolah dan perguruan tinggi sudah ada yang menggunakannya. Kini PJJ bukan lagi hal asing saat pandemi. Pendidikan setelah pandemi harus ada perbaikan agar kemajuan dunia pendidikan di Indonesia semakin maju, bahkan bisa menjadi model pembelajaran dunia.

Pendidikan setelah pandemi tentu akan berubah menjadi pembelajaran campuran (blended learning). Walaupun vaksin sudah ditentukan, pembelajaran tidak sama sebelum pandemi. Saya berharap, dengan penguatan kolaborasi pendidikan, Indonesia mempunyai sistem pendidikan yang setara dengan negara-negara maju. Jika Infrastruktur teknologi infomasi dan komunikasi sudah semakin baik, Indonesia akan mempunyai sistem pendidikan yang baik dan mumpuni. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun