Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemuda Kreatif dan Berakhlak Mulia Dalam Tantangan Modernisasi

13 Oktober 2022   09:15 Diperbarui: 13 Oktober 2022   09:21 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deni memberikan hadiah buku (dokpri)

Oleh : Deni Darmawan

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Ikatan Mahasiswa Masjid Darul Ulum (IMMADU) menggelar kegiatan Malam Bina Iman (Mabit) sekaligus pengukuhan pengurus pada Sabtu-Minggu (8-9/10 2022) di Masjid Darul Ulum Viktor Kampus II Universitas Pamulang di Jalan Raya Puspiptek No.46, Buaran, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Deni Darmawan yang didaulat sebagai narasumber menyampaikan tentang Pemuda Kreatif dan Berakhlak Mulia Dalam Tantangan Modernisasi. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 mahasiswa dari berbagai prodi.

Deni menyampaikan beberapa hal terkait menghadapi modernisasi. “Modernisasi ditandai oleh kemajuan teknologi. Modernisasi merupakan zaman serba canggih dan serba cepat sehingga memudahkan aktivitas manusia. Dampaknya pun amat terasa dari berbagai bidang,” ujarnya yang juga pembimbing Kampus Unpam Mengaji (KUM).

Dalam menghadapi tantangan modernisasi, bisa menjadi ancaman dan peluang. “Modernisasi sebagai ancaman bagi orang yang belum siap untuk beradaptasi dalam segala perubahan dan mempunyai literasi digital yang minim. Dampaknya pun bergesarnya nilai-nilai agama, budaya, dan pancasila mengakibatkan degradasi moral seperti maraknya tawuran gegara saling ejek di media sosial, tindak asusila pelajar, ujar kebencian, hoaks dan sejumlah perbuatan buruk lainnya yang terjadi dalam dunia maya hingga dunia nyata,” ungkap Deni yang juga menulis buku Kepemimpinan.

Deni bersama peserta Mabit (dokpri)
Deni bersama peserta Mabit (dokpri)

Modernisasi menjadi peluang untuk  memanfaatkan teknologi untuk hal yang positif. “Modernisasi dijadikan peluang, untuk meningkatkan keterampilan dan menghasilkan cuan. Seperti Bella, seorang mahasiswa Unpam Prodi Sekretari yang suka membaca novel di Whatpad dan mampu menulis novel dengan aplikasi note di smartphone-nya, kemudian tulisannya di upload ke Wattpad hingga 2.5 juta dibaca pengguna Wattpad. Novel Bella diterbitkan oleh Gramedia dan diluncurkan toko buku Gramedia Jakarta Pusat. Fiki Naki pun demikian, seorang pemuda kampung dari Riau yang mampu belajar bahasa asing dan piawai berbahasa di Ometv. Begitu juga dengan guru-guru se-nusantara yang menulis resume dari pelatihan di blog. Hasil resume di blog dijadikan buku,” ujar Deni yang memperoleh hibah penelitian moderasi beragama tahun 2021 oleh Kemenag RI.

Menjadi pemuda kreatif menjadi tantangan di era seperti ini. “Berpikir kreatif akan memunculkan beragam kreativitas. Saya mengutip dalam buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, bahwa berpikir kreatif adalah memfungsikan otak kiri dan kanan. Otak kiri-kanan akan menerima, menyerap dan menyusun berbagai informasi, baik berupa simbol, angka atau visual sehingga terciptalah informasi baru dan tumbuh berpikir aktif sehingga menghasilkan berbagai macam kreativitas. Berpikir kreatif dan kreativitas adalah keterampilan abad 21,” lanjut Deni yang baru saja meluncurkan buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan.

Buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan (dokpri)
Buku Kreativitas Menulis Kaum Rebahan (dokpri)

Menjadi orang kreatif harus disertai akhlak mulia. “Kreatif dan akhlak mulia menjadi tujuan pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Akhlak menjadi indikator sempurnanya iman. Kita perlu mencontoh akhlak nabi. Ketika Nabi Muhammad SAW usia remaja hingga dewasa, sudah digelar al-amin, yaitu orang yang dapat dipercaya. Ada empat sifat nabi yang perlu kita contoh, yaitu siddik (benar), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan). Nabi SAW adalah sebaik-baik contoh dan teladan bagi kita,” ungkap Deni yang juga sering didaulat menjadi narasumber dalam berbagai kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun