"Selama Ramadan, kita dilatih untuk sabar menjalankan ibadah. Tidak berkata jorok, dusta, kotor, teriak-teriak, dan bertindak bodoh, semua dijalankan dengan kesabaran. Sabar tidak berbuat kemaksiatan, sabar dalam taat kepada Allah, sabar dalam menerima cobaan. Barang siapa yang sabar, maka ia akan memperoleh pahala tanpa batas. Jadi sabar juga tidak ada batasnya, sebagaimana pahala sabar yang disempurnakan dan tanpa batas. Hal ini tertera dalam Alquran surat Az-Zumar ayat 10," tambahnya.
Yang terakhir, Ramadan sebagai madrasah menjadikan seseorang menjadi hamba yang bertakwa. "Akhir ayat surat Al-Baqarah aya 183 agar menjadi orang-orang yang bertakwa. Semua amalan di bulan Ramadan akan menjadikan hamba yang bertakwa. Apakah selama sebelas bulan ke depan kita mampu menjadi orang-orang yang bertakwa? Jika kita mampu menjalankan ibadah, istiqomah seperti ibadah Ramadan, menjalankan semua perintahnya dan larangannya, kita berharap kepada Allah menjadi hamba yang bertakwa," nasehatnya.
"Bagi seseorang yang menjalankan ibadah selama Ramadan dengan iman dan mengharapkan pahala dari Allah, InsyaAllah kita akan mendapat gelar takwa. Takwa adalah predikat dan gelar mulia di dunia dan di akhirat. Gelar ini adalah gelar kemuliaan disisi Allah, melebihi dari gelar Profesor atau gelar Doktor. Sebagaimana Allah nyatakan di dalam surat Al-Hujurat ayat 13. Indikator orang yang bertakwa adalah suka menginfakkan di jalan Allah dalam keadaan sempit atau lapang, menahan amarah, memaafkan orang lain, selalu berbuat kebaikkan, selalu memohon ampun atas segala dosa," tutup Deni Darmawan yang juga tergabung dalam Forum Dakwah Jakarta (Fordisja)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H