Banyak sekali keutamaan  Lailatul Qadr, oleh sebab itu Nabi menyuruh untuk mencarinya. "Mari kita berburu Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir.Â
Kita akan temukan hadits yang berbeda-beda terkait turunnya malam Qadr itu. Dalam hadits, Lailatul Qadr itu ada pada setiap bulan Ramadan, ada juga di 10 terakhir bulan Ramadan, ada juga di 10 terakhir Ramadan tapi di malam-malam ganjil. Allah Swt merahasiakan kapan turunnya Lailatul Qadr agar menjadi motivasi kita untuk terus beribadah," kata Deni.
Lantas, amal apa saja yang bisa dilakukan agar mendapatkan malam Qadr. "Banyak ibadah dan amal yang bisa kita lakukan, diantaranya i'tikaf, membaca Alquran, sedekah, berdzikir, dan lainnya. Bapak-Ibu bisa istiqomah juga shalat Isya, Tarawih dan Witir berjamaah. Jangan sampai putus.Â
Syukur-syukur bisa dari awal Ramadan. Ketika sampai pada di 10 hari terakhir Ramadan, gas pol jangan kasih kendor ya Bapak/Ibu. Salah satu tanda kita mendapat Lailatul Qadr, kita jadi semakin lezat dan nikmat beribadah. Semakin dekat dengan Allah," ujar Deni yang juga penulis buku "Keajaiban Ramadan"
Deni melanjutkan, bahwa inilah ekslusif umatnya Nabi Muhammad Saw. "Alhamdulilah, walaupun tergolong usianya umat Nabi Saw tergolong pendek, sedangkan umat-umat terdahulu sampai ratusan tahun. Seperti Nabi Nuh As sampai 950 tahun. Inilah yang menjadi kegalauan dan kegelisahan sahabat.Â
Namun, umatnya Nabi Saw diberikan Lailatul Qadr. Jika ia mendapat malam itu, maka ia ibadah seperti 1000 bulan. Para ulama mengatakan, 1000 bulan itu seperti 84 tahun beribadah.Â
Sebagaimana juga ada seorang dari Bani Israil yang berjihad dan beribadah selama 1000 bulan. Hal itu yang membuat kagum umat Islam, makanya Allah menurunkan surat Inna anzalnahu fi lailatul qadr," tutup Deni seraya mengajak jamaah berdoa bersama di bulan mulia itu. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H