Oleh sebab itu, berita atau reportase harus memenuhi beberapa hal. "Berita harus nyata berdasarkan pengamatan, data dan fakta. Harus terbaru, aktual. Informatif dan obyektif. Sajikan reportase dengan unsur-unsur seperti who (siapa), what (apa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa) dan how (bagaimana). Disebut sebagai 5W + 1H. Dengan penulisan piramida terbalik," lanjutnya.
Antomi berita terbalik itu dari judul, lead/teras, body dan leg, "Buat judul yang menarik, tulis di paragraf pertama/lead/teras 5W + 1H. Tubuh berita lebih banyak unsur how (bagaimana). Lead itu informasi yang sangat penting, sedangan tubuh berita juga hal penting harus digali. Kemudian, leg atau paragraf terakhir itu kurang penting. Seperti info tambahan dan penunjang saja," tambah Deni yang juga penulis reportase keagamaan Unpam.
Semua kegiatan bisa diberitakan, asalkan tahu teknik, pola dan strukturnya. "Alhamdulilah, saya sudah menulis 103 artikel reportase. Dari kegiatan seminar, kajian, wawancara, dan semua kegiatan lainnya. Semua bisa ditulis, asal kita tahu teknik, pola dan strukturnya reportase. Reportase menggunakan bahasa jurnalistik, sehingga masyarakat awam pun mudah memahaminya. Mari, saya praktikkan cara membuatnya," pungkas Deni yang juga sudah menulis puluhan artikel opini di media massa. Â
Penulis : Deni Darmawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H