Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Menulis dari Blog Menjadi Buku

22 Februari 2022   18:36 Diperbarui: 22 Februari 2022   18:42 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Deni Darmawan (Penulis buku "Menulis itu Gampang")

Komunitas Belajar Menulis (Kombis) menggelar webinar kepenulisan yang berjudul "Dari Blog Menjadi Buku" pada Sabtu (19/2/2022). Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu Deni Darmawan (Uncel D), Maesaroh (May Dearly) dan Phia Selfiarti (Mz. Phia). Ketiga narasumber merupakan penulis buku aktif menulis blog.

Kegiatan webinar merupakan series ke-4 yang diselenggarakan oleh Kombis. Peserta yang hadirpun dari berbagai nusantara dan berbagai profesi. Kegiatan ini berjalan sukses berkat kolaborasi antar komunitas penulis. Diharapkan, peserta bisa mengetahui tips menulis dari blog menjadi buku. Kegiatan ini juga dimoderatori oleh Dewi Sri Tunjungan, mahasiswi program magister UIN Syarif Hidayatullah dan ketua serta founder Mengintip Nusantara (Menusa)

Deni sebagai narasumber pertama mengatakan, bahwa blog merupakan alat perekam ajaib. "Kemajuan teknologi harus kita manfaatkan, salah satunya memanfaatkan blog untuk menulis resume dan hal lainnya. Dari hasil semua tulisan yang sejenis, bisa kita bukukan. Jadikan menulis di blog menjadi hobi, agar hobi itu akan menghasilkan keuntungan dari apa yang kita tulis. Coba deh, menulis dari hal yang kita sukai dan upload ke blog," ujar Deni penulis buku "Menulis itu Gampang"

Dokpri
Dokpri

Deni juga mengemukakan, kenapa seseorang tidak bisa menulis. "Ada beberapa hal seseorang itu tidak bisa menulis, yaitu merasa tidak memiliki keterampilan, sibuk karena rutinitas pekerjaan, model dan ragam bahasa, tidak tahu bagaimana menggali ide, tidak memahami tujuan menulis, enggan belajar dan membaca, tidak ada waktu menulis dan bingung apa yang mau ditulis. Hal-hal inilah seseorang jadi enggan menulis," lanjut Deni yang juga founder Kombis.

"Menulis di blog merupakan cara agar kita terus menulis dan naskah-naskah yang sudah terkumpul bisa dijadikan buku nantinya. Bagi orang yang merasa sibuk, menulis di blog dengan cara menulis sedikit demi sedikit akan menjadi berlembar-lembar jika akan dibukukan. Oleh sebab itu, jadikan blog sebagai wadah untuk menuangkan ide, gagasan, pendapat, dan juga menulis resume sehingga tak terasa akan menjadi buku," uajar Deni yang sudah puluhan menulis artikel populer di media massa.

Narasumber kedua, Maesaroh atau dikenal dengan nama penanya May Dearly mengatakan, bahwa blog itu media easy going. "Blog itu bisa dimanfaatkan kapan saja. Kita sering bawa handphone, jadi bisa buka blog dan menulis dimana saja dan kapan saja. Blog menjadi media untuk mengekspresikan diri tanpa batas. Setiap tulisannya kita akan menjadi jejak literasi digital dan rekam jejak kita di dunia maya. Blog juga menjadi perpustakaan ilmu pengetahuan dan keranjang pengetahuan," tutur penulis buku yang berjudul "Trik Jitu Menjadi Penulis Milenial".

May Dearly melanjutkan, menjadi blogger akan mengantarkan seseorang menjadi penulis. "Menulis blog itu menulis sedikit demi sedikit. Mengumpulkan resume dari pelatihan seminar, workshop dengan satu tema sejenis, kemudian nanti digabungkan menjadi buku. Jadi, hiduplah dari tulisan yang kita ciptakan," terangnya.

Dokpri
Dokpri

Narasumber selanjutnya, Phia Selfiarti yang mengatakan menulis itu semakin mudah. "Menulis itu bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Tapi jika tidak fokus, maka bisa saja ide akan hilang dan kurang bergairah. Jika kita konsisten, maka hidup kita akan berubah. Jadi, niat menulis itu dibuktikan dengan menulis di blog. Gunakan dengan bahasa sendiri dengan tema yang sejenis. Gunakan teknik paraphase yaitu merubah kata jadi berbeda agar tidak plagiasi. Ketika tulisan sudah terkumpul maka kita jadikan buku," ujarnya yang sering disapa Mz. Phia ini.

"Apakah peserta disini sudah membuat akun blog?. Jika sudah punya blog, hayo menulislah. Seperti menulis hasil resume kegiatan ini. Misalnya, ketika saya menjelaskan hari ini, teman-teman bisa membuat resumenya. Jika belum yakin dipublish, bisa jadikan draf dulu. Jika sudah yakin dan direvisi tulisannya, maka baru dipublish" tutup Mz. Phia yang juga menulis buku "From Blog to Book".


Diakhir acara, narasumber memberikan hadiah berupa buku dan kaos kombis bagi peserta yang aktif bertanya. Materi dari narasumber juga bisa diakses di www.kombisindonesia.com. Jika para peserta yang ingin melihat siaran ulangnya bisa ditonton di kanal youtube KOMBIS. Silahkan juga fallow instagram : kombis_id dan facebook : kombis.

Penulis : Deni Darmawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun