Oleh : Deni Darmawan, Pengajar, Tutor Online, Penulis, Peneliti dan Pendiri KOMBIS
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) artikel ilmiah dan populer yang diselenggarakan  oleh penerbit buku Kamila Press berjalan dengan lancar pada Sabtu-Minggu (4-5 Desember 2021) via Zoom. Peserta dari  berbagai kalangan dan profesi. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Miftahus Surur, Deni Darmawan dan Noralia Purwa Yunita.
Dalam pelatihan tersebut, Deni menyampaikan terkait penulisan artikel populer. "Era digital seperti ini memberikan peluang dan tantangan. Kita bisa menulis menggunakan berbagai macam platform media digital yang kita suka. Kita bisa menulis di blog, atau portal berita media online untuk menulis artikel opini" ucap Deni yang juga sebagai dosen di Universitas Pamulang.
Masa pandemi seperti ini, gebrakan menulis perlu dilakukan. "Menulis itu bisa dipelajari. Bisa karena biasa. 99 persen kerja keras, satu persen bakat. Mulailah berani menulis sekarang. Menulis akan memberikan menfaat dan keajaiban demi keajaiban akan terjadi" ujar Deni yang juga menulis buku "Menulis itu gampang".
Deni menjelaskan, kenapa harus menulis artikel. "Menulis itu sebagai sarana untuk menuangkan ide dan gagasan. Kita bisa memberikan solusi dalam setiap persoalan di masyarakat. Sebagai ekspresi dan eksistensi diri dalam bersuara. Sebagai legacy dalam dunia digital. Menulis adalah perintah titah Tuhan. Menulis bisa mendapat poin dan koin. Artikel yang dimuat atau tidak, suatu saat bisa kita gabung menjadi buku" ungkap Deni yang juga editor buku antologi KOMBIS.
Deni membedakan menjadi beberapa jenis artikel. "Artikel ilmiah, artikel populer dan artikel sastra. Artikel ilmiah ditulis berdasarkan pengamatan, kajian literatur dengan kaidah ilmiah. Contohnya makalah, skripsi, tesis,. disertasi, dan jurnal. Artikel populer itu artikel faktual yang dimuat di media massa. Contohnya berita, opini, editorial, feature, kolom, esai populer. Sedangkan artikel sastra hasil imajinasi. Contohnya cerpen, cerbung, novel, dan puisi" terang Deni yang sudah menulis puluhan artikel populer.
Deni mulai merinci, bagaimana tulisan artikel populer itu. "Artikel populer itu yang sering dimuat adalah artikel opini. Cirinya karangan pendek non fiksi, sekitar 300 sampai 7.000 kata. Tergantung media dalam menetapkan jumlah kata. Memakai bahasa jurnalistik, yaitu mudah dipahami, jelas, singkat dan sederhana. Semua kalangan bisa memahaminya, termasuk orang awam. Artikel mengandung pendapat, pikiran, ide, gagasan yang didukung oleh fakta dan data. Kemudian, artikel diterbitkan di media cetak atau online" ucap Deni yang biasa disapa Uncel D ini.
Ada syarat penulis artikel opini itu. Jangan plagiasi, saduran, terjemahan, kompilasi atau jiplak pendapat atau buku orang lain. Artikel juga belum dimuat di media manapun, termasuk media sosial dan blog. Topik relevan, aktual yang terjadi di masyarakat. Menyangkut kepentingan umum dan mengandung hal baru. "Hal-hal itu menjadi syarat agar artikel kita diterima oleh redaktur media," ujar Deni yang juga suka menulis reportase di website keagamaan UNPAM.
Deni melanjutkan, langkah-langkah menulis artikel opini harus memperhatikan hal berikut. "Gali ide dan gagasan dengan banyak membaca, berdiskusi, mengamati, melihat dan mendengar. Cari topik yang aktual, pelajari media, buat outline, judul yang menarik, lead yang memikat, uraikan batang tubuh, membuat sub judul, penutup, menyunting, dan mengirim naskah" tutup Deni sambil menjelaskan point tersebut satu-satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H