Oleh : Deni Darmawan (Pengajar, Penulis, Peneliti, Tutor Online dan Founder KOMBIS)Â
Buku adalah jendela dunia. Buku adalah kumpulan ide, gagasan, dari seorang penulis hingga menjadi segudang pengetahuan yang manfaatnya bisa dirasakan oleh pembaca. Menulis buku adalah cara untuk menuangkan ide, gagasan dan pengalaman kita sebagai eksistensi diri untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kali ini saya ingin berbagi buku dengan santri pondok pesantren Tahfidzul Quran Tazkiyatun Insani Pengasinan Sawangan Depok Jabar. Ponpes ini ingin mencetak ulama perempuan yang hafal Alquran. Hj. Saidah Hanum, M.A merupakan pendiri dan pengasuh para santri. Beliau adalah koordinator saya dulu, karena pernah sama-sama menjadi penyuluh agama di KUA Cilandak, Jak-Sel.
Beliau banyak berbagi pengalaman dalam membangun ponpes Tazkiyah Insani. Prosesnya jatuh bangun hingga akhirnya ia berhasil membangunnya. Fokus ponpes ini adalah menghafal Alquran. Beberapa santri pun mendapat beasiswa kuliah.
Selain mendapat pengalaman dari beliau, saya juga diajak keliling dan melihat langsung para santri menghafal Alquran. Ada santri laki-laki dan perempuan yang fokus untuk menghafal. Inilah perjuangan Bu Ustadzah Hanum, dengan bekal semangat dan keikhlasan, ponpes semakin diperluas dan akan dibangun masjid.
Setiap orang punya perjuangannya masing-masing. Perjuangan itulah sebagai jembatan untuk menggapi ridho-Nya. Saya berjuangan dengan Komunitas Belajar Menulis (KOMBIS) juga dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Saya menulis buku solo dan antologi yang nantinya akan kami bagikan ke berbagai perpustakaan sekolah atau pondok pesantren. Gerakan sedekah buku atau membagi buku. Hanya itu yang dapat kami lakukan, agar bisa mencerdaskan kehidupan bangsa.
Alangkah senangnya, jika beberapa buku kami ada di perpustakaan. Tiga buku saya berikan ke perpustakaan Tazkiyah Insani agar para santri bisa membacanya. Walaupun saya tidak mengajar, setidaknya cara itu yang bisa saya lakukan.
Mudah-mudah cara ini masuk ke dalam sabda Nabi Saw. Saya Ketika Bani Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang mendoakan kedua orangnya.
Semoga, buku yang saya berikan menjadi amal jariyah yaitu ilmu yang bermanfaat. Ketika para santri membaca dan memperoleh manfaatnya, semoga itu menjadi amal jariyah yang bermanfaat yang terus mengalir. InsyaAllah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H