Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulislah Sebelum Namamu Ditulis di Batu Nisan

21 Juni 2020   00:15 Diperbarui: 21 Juni 2020   00:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh : Deni Darmawan

Pada dasarnya, manusia diberikan banyak keterampilan. Tergantung, bagaimana kita mengasah dan melatih agar keterampilan itu semakin hari semakin baik. Potensi yang diberikan Tuhan agar menjadi keterampilan/kemampuan/skill memang perlu usaha, seperti menggali terus-menerus hingga kita semakin mahir dan terampil.

Potensi manusia yang sangat mendasar adalah keterampilan membaca dan menulis. Keterampilan membaca dan menulis merupakan perintah Allah Swt. Jika kita sadari, dari sekolah taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA hingga kuliah, kita terus menggali potensi dan keterampilan tersebut. Hal paling mendasar adalah keterampilan membaca dan menulis.

Perintah membaca(96/1-5) dan menulis merupakan perintah  Allah yang tersurat dalam Al-Quran. (2/282/ dan 68/1). Bahkan ayat terpanjang dalam Al-Quran surat 2 ayat 282 bukan hanya sebatas menulis secara akutansi dan administrasi saja, namun aktivitas lain semuanya perlu ditulis, apalagi ilmu harus diikiat dengan menuliskannya. 

Namun, kemalasan dan mental kita yang kadang menutup potensi itu. Kita perlu kembali merekonstruksi mental dan motivasi kita agar terus menggali dan banyak latihan agar membaca dan menulis menjadi sebuah keterampilan. Imam Malik bisa menyusun tulisannya yang terhimpun dalam kitabnya al-Muwaththa', bukan karena bakatnya menulisnya, tapi karena Allah mengajarkannya dan di perintahkan untuk menuliskannya.

Bahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, "Ikatlah ilmu dengan tulisan" sebagaimana kamu berburu dan mengikat hasil buruanmu. Manusia punya sifat lupa, namun tulisannya bisa mengingatkannya kembali. Me-freshkan kembali otak untuk berfikir dalam merangkai kata dan meningkatkan konsentrasi ditengah rasa ngantuk yang menyerang.

Mulai saat ini, menulislah. Tulisan yang kreatif, dimulai dari ide, gagasan dari apa yang dibaca dan dilihat. Tulisan merupakan output dari sebuah proses membaca, berfikir dan merenung. Allah memberikan potensi ini, agar kita terus menggali dan latihan terus menerus.

Berapa banyak ulama yang tidak pernah mengenyam diperguruan tinggi tapi mampu menghasilkan karya tulisan hingga ratusan kitab dan buku. Mereka hidup dengan karyanya, walaupun sudah lama meninggal. Kita bisa mengenal mereka dengan membaca karya-karyanya. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Menulislan sebelum namamu ditulis di batu nisan.

Tulisan ini saya sampaikan saat acara Masa Orientasi Duta Zakat (Moduz). Sabtu-Minggu (5-6/10/2019) di Villa H. Darsono Sawangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun