Bahkan dalam riwayat Abu Daud, Rosulullah Saw bersabda “Barang saiapa yang mendengar azan wajib baginya sholat berjamaah di masjid, kecuali yang uzur”. Para sahabat bertanya: “Apa maksud uzur?”. Jawab Rosulullah Saw: “Ketakutan dan sakit.”. Diantara kita tidak tahu siapa yang terpapar virus corona sehingga memungkin akan menular jamaah lain. Warga yang ketakutan karena khawatir terkena pun termasuk dalam uzur.
Apakah para ulama yang di MUI menganggap tidak takut kepada Allah? justru mereka takut kepada Allah. Para ulama mempunyai tanggung jawab kepada umat di hadapan Allah terkait keselamatan jiwa umat manusia yang dipimpinnya.
Fatwa yang dikeluarkan justru karena takut kepada Allah Swt. Mereka sadar akan besarnya tanggung jawab dihadapan Allah atas kemaslahatan umat dengan mendahulukan upaya menghindari kerusakan daripada mencari kebaikkan. Tidak benar jika para ulama menempatkan covid-19 lebih takut atau tinggi di atas tuhannya.
Dibutuhkan kesadaran kita dan warga Indonesia untuk menyadari hal demikian agar lebih baik tinggal dirumah, mengisolasi, memutus mata rantai penularan.
Kita ambil pelajaran bagaimana Cina, dan Korsel dalam mengatasi virus ini, begitu juga dengan negara Italia, Iran, Spanyol yang banyak meninggal karena virus ini. Kita selalu berdoa agar Allah Swt melindungi kita dan bisa ditemukan obat pencegahan dan penyembuhannya
Deni Darmawan adalah Dosen Universitas Pamulang dan Ketu Web. Keagamaan LKK-UNPAM