Jelang Pilkada Karawang 2015, harapan akan munculnya Bupati Karawang kedepan yang sangat diharapkan paham, menguasai dan memiliki konsep yang aplikatif di bidang pertanian hadir benak sebagian besar warga Karawang.
Kenapa? Karena ditengah industrialisasi yang terjadi, Kabupaten Karawang yang dulu terkenal sebagai lumbung padi Indonesia, perlahan mulai mengikis posisinya sebagai daerah penyokong utama ketahanan pangan nasional. Produktifitas pertanian menjadi rendah, akibat kurangnya perhatian dari sisi infrastuktur dan kebijakan pemerintah. Hal itu, belum lagi diperparah dengan lahan pertanian yang semakin mengikis akibat dialihfungsikan menjadi hunian seperti perumahan, dll menjadi dampak secara tidak langsung dari industri.
Ditengah harapan tersebut, muncul sosok yang kini sedang didorong oleh warga lokal Karawang utamanya kaum tani dan anak muda yakni H. Rohmat Sarman.
Siapa dia? Mungkin untuk sebagian warga Karawang namanya sudah tidak asing. Namun untuk sebagian lainnya mungkin masih asing, karena faktanya memang Ia bukan dari kalangan birokrat, bukanpula dari kalangan politisi seperti para calon bupati Karawang lainnya. Ia adalah seorang akademisi yang telah terjun ke dunia pertanian dengan konsep pertanian organiknya.
“Karawang itu subur, memiliki lahan teknis terbesar di Jawa Barat bahkan Indonesia. Artinya kita bisa menghasilkan produk pangan berkualitas kapan saja. Seperti misalnya klaim beras enak itu Cianjur, itu tidak sepenuhnya benar. Dan disini saya ingin membuktikan, jika sebelumnya katanya pertanian full organik tidak bisa dilakukan di Karawang, maka saya sudah membuktikan bahwa full organik dapat dilakukan di Karawang,” ujar Rohmat Sarman.
Sejak tahun 2010 hingga sekarang, Rohmat Sarman bahu membahu mengembangkan pertanian organik di Karawang. Ia yakin, pertanian organik menjadi solusi atas permasalah pertanian Karawang saat ini. (Baca profilnya di Kompas.com : Menjaga Petani Karawang Tidak Limbung)
Dengan biaya produksi murah, ramah lingkungan juga memiliki nilai jual tinggi dibandingkan dengan pertanian kimiawi. Hal itu sudah ia buktikan.
Rohmat Sarman yang mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Bale Pare Karawang (Cek : Balepare.org) telah diakui karyanya dibidang pertanian organik ini.
Seperti dikutip dari Talungtik.com, di bidang Pertanian Organik ini, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) ini telah meraih berbagai penghargaan diantaranya :
- Anugerah Inovasi Jawa Barat Bidang Pangan dari Gubernur dan Pemprov Jabar (2011)
- Petani Inovator Kabupaten Karawang (2012)
- Pemenang Program Pengembangan Karya Mandiri Jawa Barat bidang Pangan (2014)
- Delegasi Food Agriculture Organization (FAO) pertemuan Petani Organik se ASIA di Kamboja (2014)
Ambisinya untuk mengharumkan nama Karawang dibidang pertanian dengan P4S Bale Pare nya, Ia juga menyulap Bale Pare menjadi tempat bagi berbagai pihak dari luar Karawang bahkan luar Indonesia untuk melakukan studi pertanian organik ke Indonesia, utamanya ke Karawang. Alhasil hingga saat ini, sejumlah delegasi dari berbagai negara baik instansi pemerintahan maupun swasta telah berkunjung dan belajar ke Bala Pare diantaranya dari gubernur-gubernur dari negara Namibia, Nepal, Saudi Arabia, Malaysia dan Singapore yang langsung berkunjung ke sekretariat Bale Pare yang ada di Desa Pasirkaliki Rawamerta, Karawang.
Dengan segala potensi, pengalaman dan visinya, Rohmat Sarman yang kini menyanggupi ketika didorong maju mencalonkan diri sebagai calon bupati Karawang di Pilkada 2015, berharap jika kelak memang Ia dipercaya untuk memimpin Karawang, agar Karawang tetap menjadi lumbung pangan Indonesia dan memiliki SDM yang dapat bersaing baik dibidang pertanian, industri maupun dunia kewirausahaan tanpa mengesampingkan persoalan lingkungan dan kearifan lokal sebagai jatidiri dan nilai-nilai yang selama ini dikesampingkan pemerintahan terdahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H