2. Thermal Throttling (Penurunan Performa)
Saat suhu terlalu tinggi, sistem akan menurunkan kecepatan prosesor untuk melindungi komponen, yang menyebabkan performa menurun drastis.
3. Kerusakan Komponen Jangka Panjang
Panas berlebih dapat mempercepat kerusakan pada prosesor, GPU, baterai, dan komponen lainnya, meningkatkan risiko biaya perbaikan.
4. Meningkatnya Kebisingan Kipas
Sistem pendingin bekerja lebih keras untuk mengurangi suhu, menghasilkan kebisingan berlebih dan risiko kerusakan pada kipas.
5. Performa Laptop Tidak Stabil
Overheating dapat menyebabkan laptop crash, freeze, atau restart mendadak, yang sangat mengganggu produktivitas.
Kapan Harus Mengganti Pasta Termal?
Penggantian rutin setiap 6-12 bulan sangat disarankan, terutama bagi pengguna intensif seperti gamer atau editor video, namun jika perangkat digunakan lebih jarang, penggantian setiap 1-2 tahun masih cukup memadai.
Cara Mengganti Pasta Termal
1. Alat yang Dibutuhkan
- Obeng set.
- Pasta termal baru (rekomendasi: Arctic MX-4, Noctua NT-H1, atau Cooler Master MasterGel).
- Alkohol Isopropil untuk membersihkan sisa pasta lama.
- Tisu non-abrasif atau kain microfiber.
- Kartu plastik atau spatula kecil (opsional, untuk meratakan pasta termal).
2. Langkah-Langkah
- Pastikan laptop dalam keadaan mati dan tidak terhubung ke sumber daya.
- Buka casing bagian bawah laptop dengan obeng yang sesuai
- Lepas soket baterai dan kipas pada laptop.
- Lepaskan Heatsink dari prosesor.
- Bersihkan pasta termal lama menggunakan kain microfiber yang dibasahi alkohol.
- Aplikasikan pasta termal yang baru ditengah prosesor/GPU dengan jumlah kecil (seukuran biji kacang).
- Pasang kembali heatsink, kipas, dan casing laptop. Pastikan semua kabel terhubung dengan benar.
- Uji performa dan periksa suhu laptop menggunakan software monitoring seperti HWMonitor, Core Temp, atau MSI Afterburner.