Dia Adalah Adikku
(A. Deni Saputra)
Perempuan berambut ikal bernama Fiona. Ia tidak dapat menolak ketika adik satu-satunya meminta untuk bermain air di kamar mandi. Fiona sangat menyayanginya setelah ibu mereka meninggal beberapa bulan lalu. Ia seorang diri merawat dan menemani adiknya yang bernama Gwen.
"Kak Fiona sudah saatnya untuk mandi," ucap Gwen dengan senyum yang menyungging.
Gwen menarik tangan Fiona dan menyuruhnya berbaring di bak mandi. Fiona mulai dilanda kecemasan ketika Gwen menyiramkan air dan memenuhi bak mandinya.
"Gwen, kita sudah selesai ya bermainnya. Lihat, baju Kakak sudah basah kuyup." Fiona berusaha bangun dan menunjukkan dirinya kepada Gwen.
Raut muka Gwen tampak marah. Ia mendorong Fiona untuk tetap berada di bak mandi. Fiona berusaha untuk bangkit, tetapi tenaga Gwen seperti dibantu oleh makhluk lain. Kuat sekali. Air sudah memenuhi bak mandi dan menenggelamkan tubuh Fiona. Gwen menahan agar Fiona tidak bangkit dari bak mandi.
"Bunuhlah, bunuhlah Kakakmu itu, ia sudah menghancurkan hidupmu." Suara bisikan mendekap telinga Gwen.
Gwen, seorang perempuan berparas cantik, dengan rambut lurus yang membedakannya dengan Fiona dan ibunya. Ia mengetahui jika dirinya adalah anak pungut yang ditemukan Ibu Fiona di pinggir jalan, dekat rumah. Gwen dan Fiona sedari kecil selalu bermain bersama, saling menyayangi. Setelah kematian Ibunya beberapa bulan lalu, Gwen menerima bisikan-bisikan jahat agar ia membunuh kakaknya, Fiona.
Fiona tampak tidak bergerak, ia kehabisan napas untuk beberapa saat. Gwen dengan segera mengangkat tubuh Fiona.
"Maafkan aku, Kak." Seketika sikap Gwen berubah drastis. Ia menjadi baik kembali setelah tadi seperti kerasukan roh jahat.