Bahasa: Menemukan Kesalahan Paragraf dalam Dunia Menulis
Kesalahan penyusunan paragraf terjadi karena adanya penyimpangan: 1) kesatupaduan (kohesif) yang terdiri dari konjungsi, repetisi, elipsis, kata ganti, dan parelisme; 2) ketautan (koherensi); 3) kejelasan; dan 4) keringkasan. Berikut ini deskripsi data mengenai kesalahan penyusunan paragraf setiap karangan.
Kesalahan Kesatupaduan
Kesalahan kesatupaduan adalah penyimpangan ketidakpaduan antara kalimat topik dengan kalimat penunjang dalam paragraf. Kesalahan ini terdiri dari kesalahan konjungsi, repetisi, elipsis, kata ganti, dan paralelisme. Berikut ini kesalahan kesatupaduan dalam paragraf yang tidak tepat dalam penggunaan konjungsi, repetisi, elipsis, penggunaan kata ganti, dan paralelisme.
Kesalahan konjungsi
Kesalahan konjungsi adalah ketidaktepatan penggunaan penanda hubung antar kata dengan kata, klausa dengan klausa, paragraf dengan paragraf dalam wacana. Contoh:
Paragraf:
Pada malam hari hujan turun sangat deras sekali. Karena begitu derasnya sampai pagi hari pun hujan belum juga reda. Dan akhirnya air hujan menggenangi rumah penduduk. Dan akibatnya datanglah banjir yang sangat besar melanda masyarakat setempat. Dan akhirnya banyak sekali masyarakat yang kebingungan mencari tempat pengungsian.
Analisis:
Kesalahan penggunaan konjungsi terdapat pada kalimat 2, 3, 4 yaitu karena (merupakan konjungsi intrakalimat yang menyatakan sebab), dan (merupakan konjungsi intrakalimat yang menyatakan tambahan). Maka konjungsi yang tepat digunakan pada kalimat 2 yaitu kata sampai (merupakan konjungsi yang menyatakan waktu). Kalimat 3 dan 4, konjungsi dan dihilangkan karena konjungsi tidak dapat diletakkan di awal kalimat.
Seharusnya: