Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kompetensi Literasi sebagai Pondasi Pendidikan

12 Januari 2022   14:42 Diperbarui: 13 Januari 2022   17:30 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peserta Didik Kelas Rendah Belum Masuk Kelas

Era pandemi ini menjadi satu hal yang harus dijalani, karena sistem pembelajaran yang diterapkan dilakukan secara online. Artinya, peserta didik yang usia dini atau kelas rendah belum pernah mengalami pendamping secara khusus di dalam kelas atau tatap muka secara langsung. 

Untuk itu, guru harus melakukan pendekatan atau mencari strategi agar tujuan peningkatan literasi bisa tercapai. Selain itu, peran orang tua pun dalam hal ini sangat diperlukan. 

Kebiasaan-kebiasaan di rumah dalam hal membaca harus menjadi budaya; seperti mendongeng atau menceritakan suatu hal yang memiliki makna kehidupan. Ketika peserta didik kelas rendah melaksanakan pembelajaran online class, mereka memiliki bekal untuk bisa berliterasi dengan baik.

Dampak Serba Digital

Pembelajaran online sebenarnya berdampak pada pola piki peserta didik, apakah positif atau negatif. Dengan kebiasaan dari perilaku di depan laptop atau gadget lainnya, peserta didik terpengaruh dalam hal membuka situs lain, baik game online atau yang lainnya. 

Untuk itu, pengawasan guru atau orang tua perlu ditingkatkan agar peserta didik tidak terjerumus dalam hal yang berlebihan; game online atau berkutat dengan gadget. 

Selain itu, peserta didik juga bisa dengan mudah mencari informasi dengan tanpa membaca secara keseluruhan. Hal ini yang membuat daya literasi menurun. 

Strategi yang harus diterapkan guru sebagai fasilitator, bukan lagi sebagai pusat atau sumber belajar, harus membawa peserta didik lebih kritis dan meningkatkan literasi.

Kemampuan literasi menjadi jantung dalam proses perkembangan dalam dunia pendidikan. Pihak-pihak terkait harus meramu kembali kompetensi literasi dalam dunia pendidikan, harusn menjadi sebuah esensial yang menjadi program unggulan secara merata. 

Yuk, mari bangun bersama, belajar bersama, meningkatkan kemampuan literasi sebagai pondasi utama pendidika,

Jakarta, 12 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun