Kemampuan membaca menjadi kebutuhan utama untuk mengikuti aktivitas belajar di sektor pendidikan formal (sekolah).Â
Seseorang, dalam hal ini siswa, harus bisa mengikuti aktivitas belajar dengan menujukkan kemampuan membaca untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Aktivitas membaca akan mempengaruhi aktivitas lainnya, seperti menulis dan berbicara.
Dalam dunia pendidikan, sikap dan cara berpikir siswa harus dapat terukur dan terlihat dengan bimbingan guru. Misalnya, guru bidang studi bahasa Indonesia harus dapat menarik perhatian siswa untuk belajar bahasa Indonesia yang terdiri atas aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik. Selain itu, minta siswa dalam membaca pun harus dapat ditingkatkan untuk menambah pengetahuan dan pola pikir yang terarah.
Selain buku pengetahuan yang dapat menambah wawasan siswa di era globalisasi, buku karya sastra pun dapat menjadi bagian penting untuk dibaca.Â
Nilai-nilai kehidupan yang adalm dalam cerita karya sastra, baik itu novel ataupun cerpen dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, nilai-nilai kehidupan karya sastra dapat mempengaruhi sikan dan cara berpikir siswa dalam hidup sosial.
Penulis memandang bahwa karya sastra menjadi salah satu media yang dapat memberi pesan-pesan moral kepada pembaca.Â
Unsur-unsur yang ada dalam karya sastra dapat memberikan irama kehidupan yang sangat bermanfaat bagi pembaca.Â
Pendidikan di sekolah bukan hanya sikap yang dapat dicontohkan oleh guru, tetapi dari hasil membaca karya sastra pun menjadi contoh yang baik untuk siswa.
Untuk itu, kebiasaan siswa dalam membaca karya sastra dapat memotivasi dalam proses belajar siswa, khususnya bidang studi bahasa Indonesia.Â
Siswa dapat memahami isi karya sastra dengan membaca pemahaman yang baik pula.Â
Siswa dapat termotivasi untuk belajar bahasa Indonesia setelah mereka memiliki kebiasaan membaca karya sastra atau tertarik terhadap nilai-nilai kehidupan karya sastra.Â